Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mudik Lebaran, Pertamina Pede Penuhi Stok BBM Tanpa Impor

Pertamina tidak memiliki rencana impor khusus untuk memenuhi permintaan BBM selama mudik Lebaran 2023.
Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Erry Widiastono (kiri) saat ditemui di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pengapon, Semarang pada Senin (17/4/2023). / BISNIS - Lorenzo A. Mahardika
Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Erry Widiastono (kiri) saat ditemui di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pengapon, Semarang pada Senin (17/4/2023). / BISNIS - Lorenzo A. Mahardika

Bisnis.com, SEMARANG - PT Pertamina (Persero) menyebutkan perusahaan tidak memiliki rencana impor khusus untuk memenuhi permintaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan liquefied petroleum gas (LPG) selama periode mudik Lebaran 2023.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Erry Widiastono saat ditemui di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pengapon, Semarang pada Senin (17/4/2023). 

Erry menjelaskan pihaknya mengupayakan kebutuhan BBM dan LPG masyarakat terpenuhi dengan maksimal selama masa Lebaran 2023. Pertamina juga optimistis mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut tanpa melakukan impor khusus.

“Kita jaga tidak ada penambahan impor khusus untuk Lebaran 2023. Optimalisasi produksi di kilang-kilang akan didorong,” ujarnya pada Senin (17/4/2023).

Selain optimalisasi produksi, Pertamina juga akan mengoptimalkan proses distribusi BBM dan LPG selama masa Lebaran. Hal ini dilakukan dengan mendorong percepatan distribusi BBM dan LPG ke end depot perusahaan.

Menurut Erry, proses ini akan mempermudah perusahaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat jika sebuah wilayah mulai mengalami kekurangan atau kehabisan bahan bakar. Upaya ini juga merupakan langkah mitigasi Pertamina jika ada lonjakan konsumsi bahan bakar di luar perhitungan sebelumnya.

Selain itu, Pertamina juga meningkatkan batas aman persediaan bahan bakar selama masa Ramadan dan Idulfitri. Erry mengatakan, rerata batas aman persediaan BBM dan LPG pada periode normal adalah sekitar 25 hari.

“Rata-rata batas aman itu 25 hari, ada yang 20, 25, sampai 30 hari. Persediaan bahan bakar kami jaga di atas batas normal itu selama Ramadan dan Idulfitri mendatang,” papar Erry.

Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, menjelaskan proyeksi pemerintah terhadap jumlah pergerakan pemudik sebanyak 123 juta orang akan mempengaruhi permintaan BBM pada saat Lebaran. 

“Kebutuhan gasolin naik 10 persen, tapi permintaan gasoil turun. Kita ingin memastikan tambahan kebutuhan tidak dari impor,” kata Nicke.

Nicke memaparkan, untuk konsumsi jenis Pertalite diproyeksikan meningkat 10 persen jika dibandingkan dengan konsumsi rata-rata normal, termasuk juga untuk produk Pertamax dan Pertamax Turbo.

Sementara itu, untuk permintaan gasoil seperti Biosolar dan Pertamina Dex diproyeksikan turun sebesar 7 persen jika dibandingkan dengan rata-rata harian normal karena adanya pembatasan operasional kendaraan angkut. 

Nicke menambahkan, peningkatan konsumsi juga diprediksi terjadi untuk BBM jenis avtur. Pada periode tersebut, konsumsi avtur meningkat 7,4 persen jika dibandingkan dengan rata-rata konsumsi normal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper