Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banjir Permintaan, Pemilik Uniqlo Tingkatkan Prospek Laba Tahunan

Fast Retailing Co., pemilik merek Uniqlo, meningkatkan prospek laba tahunannya mengingat capaian saat ini melampaui proyeksi analis. 
Logo Uniqlo
Logo Uniqlo

Bisnis.com, JAKARTA — Pemilik Uniqlo Fast Retailing Co. menunjukan bahwa laba pada kuartal kedua tahun fiskal mengalami kenaikan, melampaui proyeksi analis.

Mengutip dari pemberitaan Bloomberg pada hari Kamis (13/4/2023), laba operasional Fast Retailing selama tiga bulan yang berakhir di bulan Februari tersebut, naik sebesar 48 persen menjadi US$765 juta atau setara dengan Rp11,2 triliun. Hal ini berbeda dengan nilai rata-rata yang diproyeksikan analis yakni 90 miliar yen.

Selain itu, diketahui bahwa penjualan bersih melonjak sebesar 27 persen menjadi 751 miliar yen atau setara dengan Rp83,2 triliun, dibandingkan dengan prediksi analis sebesar 687 miliar yen. 

Kemudian, pengecer juga menaikkan perkiraan laba operasi menjadi 360 miliar yen untuk 12 bulan hingga Agustus, dibandingkan perkiraan sebelumnya sebesar 350 miliar yen. Prospek dividen juga dinaikkan menjadi 125 yen per saham, dari yang sebelumnya sebesar 115 yen. 

Sebelumnya, diketahui bahwa China telah mengakhiri pembatasan terkait Covid-19  sehingga meningkatkan prospek belanja ritel yang lebih tinggi di ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut. 

Kemudian, analis Bloomberg Catherine Lime mengatakan bahwa hal tersebut mengerek margin operasi Uniqlo di Jepang. 

Lim juga menuturkan bahwa biaya kemungkinan naik dari tahun sebelumnya karena biaya pengadaan dan gaji berbasis yen yang lebih tinggi untuk karyawan yang berbasis di Jepang.

Sebelumnya pada bulan Januari, Fast Retailing mengumumkan kenaikan gaji tahunan sebanyak 40 persen untuk karyawan tetap di Jepang. Fast Retailing kemudian berusaha untuk mempertahankan dan menambah staf, karena negara tersebut menghadapi laju inflasi tercepat dalam beberapa dekade.

Selanjutnya, Fast Retailing mengalihkan fokusnya ke pasar seperti Amerika Utara dan Eropa karena dinilai prospeknya cenderung lebih stabil. Tindakan ini bertaruh pada Amerika Utara dan Eropa untuk menghasilkan pendapatan tahunan masing-masing sebesar 300 dan 500 miliar yen, dengan margin operasi sebesar 20 persen pada tahun 2027.

Diketahui bahwa sahamnya juga mengalami kenaikan sebesar 13 persen pada tahun ini hingga hari Kamis, sebelum pengumuman pendapatan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper