Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Pandangan Pejabat China Terhadap Risiko Pertumbuhan Ekonomi Global

Wakil ketua Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China Zhao Chenxin mengatakan bahwa momentum pertumbuhan global kini melemah dan tekanan ekonomi naik. 
Bendera China berkibar di konsulat China setelah Amerika Serikat memerintahkan China untuk menutup pintunya pada 22 Juli 2020 di Houston, Texas. Menurut Departemen Luar Negeri, Pemerintah AS memerintahkan penutupan konsulat China untuk melindungi kekayaan intelektual dan informasi pribadi orang AS. Bloomberg/ Getty Images
Bendera China berkibar di konsulat China setelah Amerika Serikat memerintahkan China untuk menutup pintunya pada 22 Juli 2020 di Houston, Texas. Menurut Departemen Luar Negeri, Pemerintah AS memerintahkan penutupan konsulat China untuk melindungi kekayaan intelektual dan informasi pribadi orang AS. Bloomberg/ Getty Images

Bisnis.com, JAKARTA – China kini tengah menghadapi tantangan lingkungan ekonomi global yang lebih menantang menyusul perlambatan pertumbuhan dan tekanan inflasi di sejumlah negara lain.

Zhao Chenxin, wakil ketua Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China, mengatakan melalui bahwa momentum pertumbuhan global kini melemah dan tekanan terhadap perekonomian terus meningkat. 

Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (29/3/2023), Zhao mengungkapkan hal ini dalam forum Baoao di Hainan yang digelar hari ini.

“Kecil kemungkinan AS dan Eropa dapat memangkas inflasi,” ungkap Zhao.

Di sisi lain, Zhao hal mengatakan bahwa dampak krisis perbankan Amerika Serikat terhadap prospek ekonomi global masih terbatas, mengingat rendahnya utang luar negeri dan kontrol modal yang telah mengatur arus lintas batas.

Selain itu, Zhao juga mengatakan bahwa potensi pertumbuhan China yang kuat dapat menjadi sumber stabilitas ekonomi dunia jika nantinya krisi perbankan memburuk. 

Dalam panel tersebut, Zhao mengingatkan adanya peningkatan tren anti-globalisasi dengan membentuk sekutu, memisahkan diri dari yang lain, dan menggunakan pembatasan untuk mengganggu lanskap ekonomi dan investasi global. 

Selain itu, perkembangan teknologi baru dan transisi ke ekonomi hijau, perlu ditekankan untuk menciptakan peluang baru untuk pertumbuhan global. 

Selain itu, menanggapi mengenai kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT, mantan kepala ekonom Bank Dunia Justin Lin yang juga menjadi pembicara dalam panel tersebut, mengatakan bahwa teknologi baru tersebut perlu untuk dirangkul meskipun peningkatan produktivitas akan disertai dengan tantangan. 

Lin kemudian juga merujuk pada awal revolusi industri ketika ada kekhawatiran mengenai kehilangan pekerjaan. Namun, seiring waktu, Lin mengatakan bahwa kondisi tenaga kerja membaik, dan jam kerja dipersingkat secara signifikan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper