Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek IDD, SKK Migas: Perjanjian Chevron dan Eni Deal Pekan Ini

SKK Migas menyebut perjanjian Chevron dan Eni soal proyek IDD disepakati pekan ini.
Platform migas lepas pantai. Istimewa/SKK Migas
Platform migas lepas pantai. Istimewa/SKK Migas

Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan perjanjian jual beli saham (sales and purchase agreement/SPA) hak pengelolaan Chevron di proyek migas laut dalam atau Indonesia Deepwater Development (IDD) kepada perusahaan migas asal Italia Eni disepakati pekan ini.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan kedua perusahaan belakangan telah sampai pada kesepakatan ihwal nilai divestasi untuk pengalihan operator salah satu lapangan gas terbesar di dunia tersebut awal tahun ini.

Dwi berharap komitmen SPA itu dapat melanjutkan proyek yang sempat terhenti cukup panjang tersebut setelah dilepas Chevron pada Juli 2019.

“Minggu-minggu pertama April, SPA-nya ditandatangani deal ya sehingga ditargetkan pertengahan tahun semua proses divestasi beres,” kata Dwi kepada Bisnis.com, Selasa (4/4/2023).

Selepas alihkelola rampung, Dwi mengatakan, Eni bakal mengajukan revisi rencana pengembangan atau plan of development (PoD) lapangan anyar akhir tahun ini. Harapannya, operasi Eni di lapangan IDD dapat efektif berjalan awal tahun depan.

Rencanannya, Blok IDD itu bakal dibagi dua wilayah operasi, bagian utara dan selatan, sebagai upaya untuk mengitegrasikan portofolio Eni yang lebih dahulu ada di Lapangan Jangkrik, Blok Muara Bakau yang ikut menjadi bagian dari hamparan Kutai Basin, lepas pantai Kalimantan Timur.

Wilayah operasi Selatan nantinya akan diintegrasikan dengan Lapangan Maha-2 untuk memasok gas pada Floating Production Unit (FPU) Jangkrik milik Eni.

Sementara itu pada sisi utara nantinya bakal digabungkan dengan Lapangan Merakes di Blok East Sepinggan yang belakangan menunjukkan keberhasilan pengembangan Eni yang besar di portofolio aset Kalimantan Timur tersebut.

“Tadinya satu blok IDD, di sana ada dua lapangan yang selatan akan sangat bagus untuk terhubung dengan FPU Jangkrik, yang utara sangat jauh mengisi FPU Jangkrik kebetulan Eni punya eksplorasi yang sukses di utara ini akan digabungkan,” kata dia.

Dengan demikian, pasca alihkelola operator IDD itu, Eni bakal mengelola aset migas besar di lepas pantai Kalimantan Timur.

“Nanti akan ada dua wilayah lapangan besar yang akan jadi operasi Eni, Selatan dan Utara,” kata dia.

Seperti diketahui, proses divestasi antara dua KKKS itu belakangan memang diketahui berjalan mulus sepanjang akhir 2022 di tengah sejumlah konsen peralihan portofolio perusahaan Migas internasional yang mulai meninggalkan energi fosil.

Blok yang ikut jadi proyek strategis nasional (PSN) dengan nilai US$6,98 miliar atau setara dengan Rp108,99 triliun, asumsi kurs Rp15.616 diharapkan dapat kembali beroperasi tahun depan.

Berdasarkan catatan SKK Migas, proyek IDD berpotensi untuk menghasilkan gas hingga di angka 844 MMSCFD dan minyak di posisi 27.000 BOPD. Rencanannya, proyek itu ditarget onstream pada kuartal IV/2027.

Dikutip dari situs indonesia.chevron.com, Chevron telah memutuskan kalau proyek IDD tersebut tidak dapat bersaing dalam portofolio global perusahaan. Saat ini pun Chevron sedang mengevaluasi alternatif strategis untuk kepemilikan dan pengoperasian 62 persen sahamnya.

Proyek IDD yang berlokasi di Cekungan Kutai, Kalimantan Timur merupakan proyek pengembangan lima lapangan gas di laut dalam di kedalaman antara 975 m—1.785 m yang dilakukan secara terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan gas pasar domestik dan Kilang LNG Bontang.

Proyek IDD memiliki produksi mencapai 844 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd) untuk gas alam dan 27.000 barel per hari (bopd) untuk minyak bumi. 

Dengan biaya investasi yang diperkirakan mencapai US$6,98 miliar, pengembangan Proyek IDD dilakukan dengan dua tahapan pekerjaan, yaitu pengembangan Lapangan Bangka dengan 2 sumur yang dihubungkan ke fasilitas terapung West Seno (FPU) pada tahap I, serta pengembangan Gendalo Gehem (G-G) pada tahap II, yaitu pengembangan Lapangan Gehem, Gandang, Gendalo dan Maha dengan 26 sumur ke 2 unit FPU baru.

Dari lapangan-lapangan yang ada, hanya Lapangan Bangka saja yang telah diproduksikan secara komersial pada 17 Agustus 2016.

Sejauh ini, Chevron telah merevisi PoD proyek IDD karena adanya kenaikan nilai investasi dari US$6,9 miliar pada 2007 menjadi US$12 miliar pada 2014. Pada proposal terakhir yang diajukan akhir 2015, nilai investasinya US$9 miliar dengan asumsi kredit investasi di atas 100 persen. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper