Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyiapkan rencana pembangunan Jalan Tol Caringin-Puncak-Cianjur.
Kepala BPJT, Danang Parikesit, mengatakan estimasi awal biaya pembangunan jalan tol Puncak ditaksir mencapai Rp24,37 triliun. Namun jumlah tersebut belum menjadi acuan pasti.
Pasalnya, BPJT masih menunggu hasil kajian studi kelayakan yang akan menentukan terkait dengan biaya investasi dan tarif tol yang akan ditetapkan.
"Kita tunggu hasil mereka ketemunya berapa, kemudian tarifnya berapa, karena itu juga penting bagi kita supaya tarifnya juga tidak melebihi kemampuan bayar masyarakat," kata Danang di Jakarta, Senin (27/3/2023).
Pembangunan Jalan Tol Caringin-Puncak-Cianjur merupakan prakarsa badan usaha yang dilakukan oleh PT Matrasarana Arsitama fan Swoosh Capital CFT.
Dalam kajian awal, biaya investasi tersebut dibutuhkan untuk pembangunan seksi 1 sepanjang 11,6 km memakan biaya hingga Rp3,1 triliun. Kemudian untuk seksi 2 sepanjang 6,9 km membutuhkan biaya konstruksi Rp2,4 triliun. Kemudian, seksi 3 sepanjang 9,7 km membutuhkan biaya Rp8,02 triliun.
Baca Juga
Lebih lanjut, untuk seksi 4 sepanjang 7,3 km membutuhkan biaya konstruksi sekitar Rp1,68 triliun. Kemudian untuk seksi 5 sepanjang 16,3 km membutuhkan biaya sebesar Rp9,07 triliun.
BPJT menargetkan sejumlah pengerjaan mulai dari feasibility study, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), hingga Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (DPPT) selesai di 2023. Sementara untuk 2024, ditargetkan akan dimulai proses pengadaan tanah dan Detail Engineering Design (DED).
"Target terbangun operasi pada periode 2030–2034," jelasnya.