Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan jalan tol yang akan menyambungkan Kawasan Puncak dari Jalan Tol Caringin hingga Cianjur akan mulai dibangun pada 2026.
Sekretaris BPJT Triono Junoasmono mengatakan rencana pembangunan jalan tol tersebut ditujukan guna mengurangi kemacetan yang ada di jalur Puncak. Jalan tol tersebut akan memangkas perjalan sepanjang 18 kilometer.
"Kita bisa melaksanakan proses AMDAL dan feasibilty study pada 2023, kemudian pengadaan tanah pada 2024 dan konstruksi bisa di mulai pada 2026, dan mudah-mudahan bisa dipercepat jika ada pemrakarsanya. Namun tetap memperhatiakan tantangan yang pastinya akan banyak dalam pelaksanaan konstruksi di lapangan," kata Triono kepada Bisnis, Kamis (16/6/2022).
Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Hedy Rahadian mengatakan pembangunan jalan tol menjadi solusi yang paling baik untuk bisa direalisasikan untuk mengurangi kemacetan di jalur Puncak. Menurutnya, opsi lain seperti pelebaran jalan akan sulit dilakukan mengingat mahalnya harga lahan di kawasan tersebut.
Dia menuturkan opsi lainnya adalah penataan simpang yang menjadi simpul-simpul kemacetan di kawasan Puncak. Berdasarkan hasil penilaian terdapat empat hingga lima titik kemacetan di jalur tersebut.
Hedy menjelaskan ruas tersebut masih masuk pada tahapan kajian untuk menentukan bantuan pemerintah dalam proses pembangunannya nanti.
Baca Juga
Adapun, dalam pengusahaan jalan tol terdapat dua skema yaitu dengan jalur solicited dan jalur unsolicited atau biasa juga disebut prakarsa.
"Kalau memang dari model bisnisnya yang teman -teman hitung memungkinkan untuk prakarsa, kita akan tawarkan secara prakarsa kalau ada yang berminat," ungkapnya.