Bisnis.com, JAKARTA - Sinergi antar pemangku kepentingan dan kebijakan terkait pengamanan Objek Vital Nasional (Obvitnas), terutama yang menyangkut migas tentunya sangat diperlukan karena perannya dari aspek ekonomi, politik, dan keamanan.
Anggota DPR Komisi VII Marwan Jafar mengatakan, fakta di depan mata banyak Obvitnas migas yang dekat dengan permukiman warga tidak bisa diabaikan begitu saja.
“Pengamanan Obvitnas khususnya di sektor migas menjadi tanggung jawab dan komitmen semua pemangku kepentingan sesuai Keppres 63/2004, terutama TNI dan Polri yang memang diamanatkan untuk mengamankan Obvitnas,” jelasnya kepada Bisnis, Selasa (28/3).
Menurutnya perusahaan BUMN atau lembaga negara yang memiliki aset vital terkait Migas seperti Pertamina harus meningkatkan pengamanan terhadap aset dan melakukan manajemen risiko yang ketat.
“Jadi, keamanan dan keselamatan masyarakat, pekerja serta instalasinya harus diutamakan. Pertama memang harus ada Buffer Zone. Kedua harus ada penguatan sensor keamanan yang memiliki alarm, jadi semacam peringatan jika ada kebakaran, ledakan sehingga ada mitigasi,” kata Marwan.
Hal itu harus dilakukan, kata Marwan, karena harus diakui beberapa tangki atau depo migas milik Pertamina itu sudah cukup berumur atau sudah tua sehingga keamanan dan keselamatannya harus benar-benar diperhatikan.
“Jadi memang harus diupgrade juga teknologinya. Teknologi yang bisa mengantisipasi atau mencium adanya potensi ledakan atau kebakaran, jadi sudah ada peringatan lebih dulu untuk kita melakukan tindakan pencegahan dan penyelamatan,” ujarnya.
Sedangkan terkait masyarakat yang sudah berada di wilayah dekat Obvitnas migas, Marwan setuju jika pendekatannya tidak hanya keamanan, tapi juga harus ada pendekatan humanis dengan memberikan pemahaman bahaya berada dekat dengan hilirisasi operasional migas.
Hematnya, Pertamina atau perusahaan migas lainnya harus memberikan sosialisasi, pemberdayaan juga CSR seperti misalnya membangun rusun di luar buffer zone dan mengoptimalkan Satgas Pengamanan dan Keselamatan yang dibentuk oleh perusahaan bersinergi dengan TNI, Polri dan BNP.