Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengantisipasi lonjakan arus mudik Lebaran 2023 di sejumlah ruas tol utama seperti Tol Cikampel-Cipali.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah pergerakan masyarakat di masa mudik Lebaran 2023 berpotensi mencapai 123,8 juta orang. Pengguna kendaraan pribadi roda empat menjadi pilihan tertinggi masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik, dengan proyeksi sekitar 27,32 juta orang atau 22,7 persen dari total pergerakan.
Sementara itu, Jasa Marga memprediksi jumlah kendaraan yang akan melintas di 4 gerbang tol utama, yakni Cikupa, Ciawi, Cikampek Utama, dan Kalihurip utama, akan lebih tinggi dibandingkan masa mudik Lebaran 2022.
Dia menyebutkan, jumlah kendaraan yang keluar Jabodetabek berpotensi mencapai 2,2 juta kendaraan atau naik 2,8 persen. Adapun, untuk yang masuk Jabodetabek mencapai 2,3 juta kendaraan atau naik 1,4 persen dibandingkan masa mudik Lebaran 2022.
“Peningkatan arus mudik diprediksi sudah terjadi sejak H-3 atau Rabu [19/4/2023] dan akan mencapai puncaknya pada H-1 atau Jumat [21/4/2023]. Sementara untuk arus balik, puncaknya terjadi pada H+2 atau Selasa [25/4/2023] dan masih akan cukup tinggi hingga H+3 atau Rabu [26/4/2023],” jelas Budi Karya dalam keterangan resminya, Senin (20/3/2023).
Dengan tingginya prediksi lonjakan kendaraan di jalur Tol ke arah Semarang, Budi Karya mengungkapkan pihaknya akan terus berkoordinasi intensif dengan Korlantas Polri, KemenPUPR, Badan Pengelolaan Jalan Tol, Jasa Marga, dan unsur terkait lainnya.
Baca Juga
Dia menuturkan, pihak-pihak tersebut berkoordinasi untuk menyiapkan manajemen rekayasa lalu lintas seperti, contra flow, one way, pembatasan angkutan barang dan lain sebagainya.
"Kami bekerja kompak sebagai tim dan tengah menyiapkan berbagai hal, termasuk Surat Keputusan Bersama (SKB) untuk menentukan waktu pelaksanaan rekayasa lalu lintas, yang penerapannya di lapangan akan dilakukan oleh Korlantas Polri," lanjutnya.
Selain rekayasa lalu lintas, Kemenhub dan pihak terkait lain juga akan menambah dan meningkatkan fasilitas prasarana jalan seperti, perbaikan dan pelebaran jalan, penambahan rest area, penambahan marka jalan, dan fasilitas jalan lainnya.
Budi Karya juga mengimbau masyarakat pengguna kendaraan pribadi roda empat untuk mengatur waktu perjalanan dengan baik, agar perjalanan mudiknya lebih nyaman.
"Pilih waktu mudik lebih awal, dan hindari waktu puncak arus mudik dan balik. Sehingga diharapkan, penyebaran pergerakan kendaraan lebih merata dan tidak terjadi suatu puncak lonjakan di satu hari tertentu yang sangat tinggi," katanya.