Bisnis.com, JAKARTA - Para petinggi Credit Suisse masih memutar otak untuk meyakinkan investor dan pelaku pasar bahwa perseroan dapat memulihkan kinerja.
Saham Credit Suisse kembali anjlok sekitar 20 persen pada awal sesi, Rabu (15/3/2023) waktu setempat. Kecemasan pelaku pasar semakin meluas terhadap kelanjutan bisnis perseroan.
Saham Credit Suisse jatuh ke level terendah. Kondisi ini juga memicu pelemahan pergerakan saham-saham bank Eropa lainnya. Para petinggi Credit Suisse meracik strategi untuk kembali meyakinkan pada investor agar berbalik kembali.
Chief Executive Officer Ulrich Koerner mengatakan, bahwa kondisi keuangan perseroan masih tergolong sehat. Dia bahkan meyakinkan bahwa bantuan dari pemerintah AS untuk memulihkan keuangan perseroan agar kembali mencapai profitabilitas, sejauh ini tidak menjadi opsi perseroan.
Koerner juga meyakinkan bahwa kondisi keuangan Credit Suisse tidak sama dengan yang dialami oleh bank-bank kecil lain yang sedang mengalami pukulan. Dalam hal ini dia secara tidak langsung merujuk pada situasi yang dialami oleh Silicon Valley Bank (SVB), Silvergate Bank dan Signature Bank.
Melansir dari Bloomberg, Rabu (15/3/2023), Bank Saudi, yang menjadi pemegang saham terbesar Credit Suisse hingga akhir tahun lalu, dikabarkan tidak akan meningkatkan sahamnya melebihi level saat ini yakni di bawah 10 persen.
Baca Juga
“Jawabannya sama sekali tidak, karena banyak alasan di luar alasan yang paling sederhana, yaitu regulasi dan undang-undang,” kata Ketua Bank Saudi, Ammar Al Khudairy dalam wawancara dengan Bloomberg TV, Rabu.
Itu sebagai jawaban atas pertanyaan apakah bank terbuka untuk suntikan lebih lanjut jika ada panggilan lain untuk tambahan likuiditas.
Sebelumnya, Credit Suisse Group AG telah kehilangan dua bankir swasta senior di Hong Kong karena masalah terus berlanjut di bank asal Swiss tersebut.
Dilansir dari Bloomberg pada Senin (9/1/2023), kedua orang itu adalah Mandy Loo, seorang direktur pelaksana untuk pasar China, dan Howard Wu, pemimpin tim untuk konsultan investasi China Raya.
Kedua senior tersebut sudah benar-benar meninggalkan perusahaan, kata orang-orang yang mengetahui masalah tersebut tanpa ingin disebutkan namanya
Credit Suisse telah banyak ditinggalkan oleh bankir seniornya karena sedang melakukan restrukturisasi besar-besaran terhadap bisnisnya setelah bertahun-tahun mengalami skandal dan kesalahan manajemen.