Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Saham Terus Anjlok, Bos Credit Suisse Putar Otak Yakinkan Investor

Para petinggi Credit Suisse masih memutar otak untuk meyakinkan investor dan pelaku pasar untuk memulihkan kinerja setelah sahamnya anjlok sekitar 20 persen
Aprianus Doni Tolok
Aprianus Doni Tolok - Bisnis.com 15 Maret 2023  |  21:56 WIB
Saham Terus Anjlok, Bos Credit Suisse Putar Otak Yakinkan Investor
Saham Terus Anjlok, Bos Credit Suisse Putar Otak Yakinkan Investor -

Bisnis.com, JAKARTA - Para petinggi Credit Suisse masih memutar otak untuk meyakinkan investor dan pelaku pasar bahwa perseroan dapat memulihkan kinerja.

Saham Credit Suisse kembali anjlok sekitar 20 persen pada awal sesi, Rabu (15/3/2023) waktu setempat. Kecemasan pelaku pasar semakin meluas terhadap kelanjutan bisnis perseroan.

Saham Credit Suisse jatuh ke level terendah. Kondisi ini juga memicu pelemahan pergerakan saham-saham bank Eropa lainnya. Para petinggi Credit Suisse meracik strategi untuk kembali meyakinkan pada investor agar berbalik kembali.

Chief Executive Officer Ulrich Koerner mengatakan, bahwa kondisi keuangan perseroan masih tergolong sehat. Dia bahkan meyakinkan bahwa bantuan dari pemerintah AS untuk memulihkan keuangan perseroan agar kembali mencapai profitabilitas, sejauh ini tidak menjadi opsi perseroan.

Koerner juga meyakinkan bahwa kondisi keuangan Credit Suisse tidak sama dengan yang dialami oleh bank-bank kecil lain yang sedang mengalami pukulan. Dalam hal ini dia secara tidak langsung merujuk pada situasi yang dialami oleh Silicon Valley Bank (SVB), Silvergate Bank dan Signature Bank.

Melansir dari Bloomberg, Rabu (15/3/2023), Bank Saudi, yang menjadi pemegang saham terbesar Credit Suisse hingga akhir tahun lalu, dikabarkan tidak akan meningkatkan sahamnya melebihi level saat ini yakni di bawah 10 persen.

“Jawabannya sama sekali tidak, karena banyak alasan di luar alasan yang paling sederhana, yaitu regulasi dan undang-undang,” kata Ketua Bank Saudi, Ammar Al Khudairy dalam wawancara dengan Bloomberg TV, Rabu.

Itu sebagai jawaban atas pertanyaan apakah bank terbuka untuk suntikan lebih lanjut jika ada panggilan lain untuk tambahan likuiditas.

Sebelumnya, Credit Suisse Group AG telah kehilangan dua bankir swasta senior di Hong Kong karena masalah terus berlanjut di bank asal Swiss tersebut.

Dilansir dari Bloomberg pada Senin (9/1/2023), kedua orang itu adalah Mandy Loo, seorang direktur pelaksana untuk pasar China, dan Howard Wu, pemimpin tim untuk konsultan investasi China Raya.

Kedua senior tersebut sudah benar-benar meninggalkan perusahaan, kata orang-orang yang mengetahui masalah tersebut tanpa ingin disebutkan namanya

Credit Suisse telah banyak ditinggalkan oleh bankir seniornya karena sedang melakukan restrukturisasi besar-besaran terhadap bisnisnya setelah bertahun-tahun mengalami skandal dan kesalahan manajemen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

credit suisse saham bank amerika serikat
Editor : Aprianus Doni Tolok

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top