Bisnis.com, JAKARTA - Credit Suisse Group AG mempertimbangkan penerbitan obligasi konversi atau saham preferen untuk membiayai restrukturisasi usaha dan memperkuat neraca perseroan.
Dilansir dari Bloomberg pada Jumat (21/10/2022), obligasi konversi memungkinkan Credit Suisse membatasi penjualan saham saat harga anjlok setelah melemah sekitar 50 persen sepanjang tahun ini.
Perusahaan investasi asal Swiss sebelumnya pernah menerbitkan obligasi wajib konversi atau MCN/OWK untuk mengumpulkan sekitar US$ 2 miliar guna memperbaiki neraca setelah runtuhnya Archegos Capital Management pada tahun 2021.
Setelah skandal yang berlangsung bertahun-tahun lamanya dan kerugian yang mencapai miliaran dolar, investor masih mencari petunjuk terkait seberapa banyak upaya CEO Ulrich Koerner untuk memulihkan kepercayaan kepada perusahaan.
Analis memperkirakan Credit Suisse membutuhkan modal sebesar US$4 miliar hingga US$ 9 miliar selama beberapa tahun mendatang, meskipun para eksekutif sedang berupaya menjual aset guna membatasi kebutuhan pendanaan eksternal.
Saham Credit Suisse turun 2,05 persen ke 4,49 franc Swiss per saham pada pukul 17.48 WIB. Saham telah anjlok 50,62 persen sejak awal tahun (ytd).
Baca Juga
Bank yang berbasis di Zurich ini tengah melakukan pembicaraan dengan Royal Bank of Canada dan Morgan Stanley untuk meningkatkan modal guna menopang upaya pelepasan sejumlah lini usaha. Di antara lini usaha ini kemungkinan mencakup sebagian besar bank investasi, unit produk yang disekuritisasi, dan manajemen aset di AS.
Credit Suisse juga tengah menjajaki penjualan salah satu portofolio sektor propertinya, hotel Mandarin Oriental Savoy Zurich.
Juru bicara Credit Suisse Simone Meier mengungkapkan pihaknya meninjau portofolio sektor propertinya secara teratur sebagai bagian dari strategi real estat global.
"Sebagai bagian dari proses ini bank telah memutuskan untuk memulai proses penjualan untuk gedung Hotel Savoy. Kami akan dengan hati-hati menilai semua penawaran dan calon investor dan mengomunikasikan keputusan apa pun pada waktunya.” Jelasnya, dikutip Kamis (6/10/2022).