Bisnis.com, LAMPUNG - Pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan harga pangan menjelang Ramadan dan Lebaran tahun ini.
Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, menyebut, pemerintah pusat, yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, terus bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengendalikan tingkat inflasi di masing-masing daerah.
“Jadi memang ini ketat. Kita dipimpin Mendagri tiap minggu,” kata Zulhas, sapaan akrabnya, usai menghadiri pembukaan rapat kerja Kementerian Perdagangan di Lampung, Rabu (1/3/2023).
Selain melakukan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah, Kemendag juga meminta daerah untuk memaksimalkan anggaran cadangan daerah sebesar 2 persen untuk rencana tidak terduga. Dengan demikian, jika terjadi kenaikan harga pangan yang cukup tinggi atau lebih dari 5 persen, pemerintah daerah bisa mensubsidi ongkosnya.
“Misal bawang dari Padang datang ke Lampung ongkosnya bisa dibayar [pemerintah daerah], atau telur dari Jawa datang ke Lampung, itu ongkosnya diganti oleh pemerintah, sehingga ongkosnya bisa turun lagi,” ujarnya.
Di sisi lain, Kemendag gencar untuk memasok sejumlah komoditas pangan seperti daging, gula, bawang, putih, minyak goreng, dan terigu.
Adapun, komoditas yang perlu diwaspadai kenaikannya jelang Ramadan utamanya adalah cabai. Pasalnya, panen cabai sangat sulit dilakukan saat musim hujan saat ini. Sementara, untuk komoditas lainnya, dia meyakini pasokannya mencukupi di pasar rakyat selama momen Ramadan dan Lebaran.