Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Ramadan, Impor Bawang Putih hingga Daging Tak Terhindarkan

Pemerintah akan melakukan impor sejumlah komoditas pangan mulai dari bawang putih hingga daging sapi jelang ramadan 2023.
Pedagang menunjukan bawang putih di salah satu pasar di Jakarta, Selasa (3/3/2020). Bisnis/Abdurachman
Pedagang menunjukan bawang putih di salah satu pasar di Jakarta, Selasa (3/3/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah akan melakukan impor sejumlah komoditas pangan seperti bawang putih hingga daging sapi jelang ramadan 2023.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menuturkan saat ini izin impor bahan pangan tersebut juga sudah dikeluarkan. Kebijakan tersebut bertujuan mengamankan pasokan dalam negeri.

"Izin impor sudah dirilis,” katanya kepada wartawan saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jumat (24/2/2023).

Dia menjelaskan izin impor bawang putih sebanyak lebih dari 200.000 ton sudah dirilis. Adapun, harga di China sekitar US$150 per ton.

Menurutnya, dengan impor tersebut, Arief memastikan ketersediaan bawang putih di Tanah Air akan aman selama satu semester tahun ini.

Adapun, dia menjelaskan untuk realisasi impor bawang putih semester berikutnya, pihaknya masih menunggu hasil dari rapat dengan pemerintah.

“[Impor bawang putih] melihat stok [yang tersisa] berapa, importasi, dan realisasi berapa, akan dilakukan importasi semester kedua,” ujarnya.

Tidak hanya itu, dia menuturkan Bapanas juga mendapat tugas dari pemerintah untuk mempercepat impor 100.000 ton daging kerbau, daging beku, dan daging sapi beku.

Bapanas bakal terus mengawal prosesnya, sehingga importasi ini bisa tiba pada pertengahan Maret 2023. Alhasil, ketersediaan stok bisa dijaga secara bertahap sepanjang tahun.

Selain itu, dia menyebut bahwa ketersedian minyak goreng menjelang Ramadan dan Lebaran juga dipastikan akan tercukupi, sebab produksi Minyakita yang awalnya 300.000 ton per bulan akan ditambah menjadi 450.000 ton untuk memenuhi kebutuhan Ramadan dan Lebaran. Para pengusaha minyak goreng sepakat untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

“Pak Mendag dengan saya 2-3 minggu lalu mengundang pengusaha supaya bisa mensupport yang tadinya 300.000 ton perbulan ditingkatkan menjadi 450.000 ton per bulan," tandas Arief.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper