Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) akan mulai mengimplementasikan instrumen operasi moneter valas berupa term deposit valas Devisa Hasil Ekspor (DHE) mulai besok, 1 Maret 2023.
Term deposit valas tersebut merupakan instrumen penempatan DHE oleh eksportir melalui perbankan yang diteruskan ke Bank Indonesia.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan bahwa BI telah menggandeng sebanyak 19 perbankan untuk menampung DHE dari para eksportir sumber daya alam (SDA).
“Kami sudah mengeluarkan Peraturan BI [terkait DHE], kami sudah diskusi kemarin dan 19 bank sudah signing. Kami juga sudah bertemu dengan sebanyak 221 eksportir. Kami sudah siap launching [term deposit valas DHE] di Maret ini,” katanya, Selasa (28/2/2023).
Perry menyampaikan, agar DHE eksportir ditempatkan lebih lama di dalam negeri, BI akan memberikan insentif baik bagi para eksportir maupun perbankan.
Bagi eksportir, lanjutnya, BI menawarkan tingkat imbal hasil yang lebih menarik dibandingkan dengan negara lain, dengan memperhatikan indikasi suku bunga valas counterparty BI di luar negeri.
Baca Juga
Jangka waktu term deposit valas yang ditawarkan adalah untuk tenor 1 bulan, 2 bulan, dan 3 bulan. Semakin lama tenor penempatan DHE, maka tingkat imbal hasil yang ditawarkan lebih kompetitif.
Selain itu, semakin besar DHE yang ditempatkan eksportir, tingkat imbal hasil yang ditawarkan juga lebih besar.
BI juga akan memberikan agent fee kepada perbankan atau lembaga lain sebagai peserta.
"Pemberian agent fee dilakukan secara menarik untuk besaran yang semakin tinggi untuk jangka waktu yang semakin panjang.