Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gara-Gara Ini, Kecepatan Kereta Cepat Bisa Tembus 350 Km per Jam

Pemasangan ballastless track slab bisa membuat kecepatan Kereta Cepat Jakarta Bandung bisa mencapai 350 km per jam.
Foto udara proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di kawasan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (6/2/2023). Bisnis/Rachman
Foto udara proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di kawasan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (6/2/2023). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) telah berhasil melakukan pemasangan ballastless track slab sebanyak 30.177 unit di proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB), sehingga nantinya kecepatan bisa menembus 350 km per jam.

Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, pemasangan ballastless track slab pada trase Kereta Cepat dimulai sejak 29 Desember 2021. Peresmian pemasangan seluruh ballastles track slab ditandai dengan pengecoran ballastles track slab terakhir pada track bed jalur layang KCJB di daerah Wanakerta, Kabupaten Karawang, Rabu (15/2/2023).

"Selesainya pemasangan seluruh ballastless track slab menjadi milestone penting proyek KCJB,” ujar Dwiyana dalam siaran pers, Rabu (15/2/2023).

Dwiyana memaparkan, ballastless track slab adalah landasan tempat rel bertumpu yang terbuat dari beton. Konstruksi ini adalah bentuk modern landasan rel tanpa ballast yang sesuai untuk kereta api dengan kecepatan tinggi.

Dia melanjutkan, dari 142,3 kilometer panjang jalur Kereta Cepat, sekitar 60 persen jalur atau 85,3 kilometer di antaranya menggunakan metode ballastless track slab. Hal ini karena pada jalur tersebut KCJB akan mencapai kecepatan maksimal, yaitu 350 km per jam.

Dwiyana mengatakan, penggunaan ballastless track slab juga memiliki stabilitas yang lebih tinggi dengan perawatan yang lebih mudah, dibandingkan dengan bantalan rel konvensional.

Sebanyak total 30.177 unit ballastless track slab disiapkan oleh dua kontraktor proyek KCJB yaitu Sinohydro dan Wika Beton. Dwiyana mengatakan, pada awalnya produksi ballastless track slab dilakukan oleh Sinohydro sebanyak 15.391 unit.

Namun, setelah alih teknologi dan pengetahuan, produksi ballastless track slab dilakukan sepenuhnya oleh kontraktor lokal yaitu PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) sebanyak 14.786 unit.

Dwiyana menambahkan pihaknya melihat dan merasakan proses alih pengetahuan yang baik dari China ke Indonesia terkait dengan penerapan standar yang belum pernah ada di Indonesia.

“Ini merupakan bentuk kerja sama yang baik antara dua negara Indonesia dan China," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper