Bisnis.com, JAKARTA - PT Mahkota Sentosa Utama (MSU), anak usaha dari PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK) menggugurkan rencanan pembangunan apartemen Meikarta di Distrik 3.
Presiden Direktur PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK), Ketut Budi Wijaya tidak memberikan alasan pasti mengapa pembangunan Distrik 3 dihentikkan. Yang pasti, sampai dengan tahun 2027, Meikarta hanya akan memiliki Distrik 1 dan Distrik 2.
"Distrik 2 masih akan di bangun 9 tower. Distrik 3 tidak ada [pembangunan apartemen]. Itu distrik 1 dan 2 sampai 2027," kata Ketut kepada wartawan di Cikarang, Bekasi, dikutip Rabu (15/2/2023).
Setelah dikonfirmasi kembali, Meikarta akan memiliki 28 tower di Distrik 1 dan 9 tower di Distrik 2 hingga tahun 2027 mendatang. Adapun, bagi konsumen yang telah membeli unit di Distrik 3, pihaknya menawarkan relokasi di Distrik 2 Meikarta.
"Kalau mereka setuju, mereka relokasi ke Distrik 2 karena Distrik 2 jauh lebih bagus dan besar. Distrik 2 dekat dengan Lippo Cikarang yang sudah berkembang," jelasnya.
Jika konsumen tidak relokasi, manajemen Meikarta menawarkan skema secondary market atau titip jual kepada PT MSU. Nantinya, hasil penjualan di pasar sekunder itu akan diserahkan kepada konsumen sesuai dengan kesepakatan.
Baca Juga
"Itu yang kami lalui dengan titip jual, jadi unit-unit ini tetap diperjualbelikan melalui secondary market namanya," ujarnya.
Ketut menerangkan, saat ini pihaknya telah membangun 7 blok atau 14 tower di Distrik 1 dan yang telah diserahterimakan dengan rata-rata 50-95 persen unit di masing-masing tower. Sementara, tingkat hunian di 14 tower tersebut mencapai 40 persen dari total yang telah diserahkan.
Sebelumnya, pihak Lippo mengungkap bahwa 18.000 unit telah terjual. Dari angka tersebut, CEO PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) Indra Azwar mengklaim telah melakukan serah terima sebanyak 4.800 unit per akhir 2022.
"Sampai dengan tahun 2022 sudah 4.800 unit diserahterimakan atau sekitar 30 persen. Target 2023 sejumlah 2.200 atau 14 persen dari total unit," kata Indra dalam kesempatan yang sama.
Selanjutnya, pada 2024, dia menyebut PT MSU akan menyerahkan 3.400 unit atau 21 persen, pada 2025 sebanyak 3.000 unit atau 18 persen sehingga pada 2025 total yang diserahkan 83 persen secara keseluruhan. Kemudian, pada 2026 akan diserahkan 3.100 unit atau 10 persen. Lalu, pada 2027 sekitar 1.997 unit atau 7 persen.