Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sabotase dan Terbakarnya Pesawat Susi Air, Bagaimana Nasib Pilot dan Penumpang?

Pihak berwenang masih melakukan pencarian pilot dan penumpang pesawat Susi Air yang diduga dibajak di Bandara Paro, Papua.
Pesawat Susi Air terparkir di Bandara Andi Jemma, Masamba Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Jumat (11/1/2019)./Bisnis-Paulus Tandi Bone
Pesawat Susi Air terparkir di Bandara Andi Jemma, Masamba Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Jumat (11/1/2019)./Bisnis-Paulus Tandi Bone

Binsis.com, JAKARTA- Peristiwa sabotase dan dibakarnya pesawat perintis Susi Air di Bandara Paro, Kabupaten Nduga, Papua saat ini masih dalam proses penyelidikan otoritas. Nasib pilot dan penumpang belum ada kejelasan.

Pihak berwenang masih melakukan pencarian pilot dan penumpang. Diberitakan sebelumnya, sejumlah orang yang terdiri dari pekerja bangunan, pekerja puskesmas disandera oleh kelompok Egianus Kagoya. 

Kuasa hukum Susi Air, Donal Fariz mengatakan pihaknya menduga adanya sabotase dari kelompok tertentu. Dia memastikan terbakarnya pesawat bukan karena gangguan teknis. 

"Hal ini disebabkan karena pesawat mendarat dan parkir dengan aman. Kami bersama otoritas terkait sedang mencari tau apakah ada sabotase dari kelompok tertentu untuk melakukan pembakaran," kata Donal dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (8/2/2023). 

Donal menjelaskan, pada Selasa, (7/2/2023) pukul 06.17 WIT terjadi lost contact pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY di Bandara Paro pada saat melaksanakan penerbangan dengan rute Timika - Paro - Timika dengan membawa 5 penumpang dan barang bawaan dengan total muatan 452 kilogram.

Berselang 2 jam kemudian, Susi Air mendapati ELT pesawat dalam posisi aktif pukul 09.12 WIT. Perusahaan kemudian menjalankan kondisi emergency di internal perusahaan dengan mengirimkan pesawat lain mengecek posisi pesawat.

"Saat ditemukan pesawat berada dalam kondisi terbakar di runway," jelasnya. 

Adapun, Susi Air dan otoritas terkait juga masih mencari keberadaan pilot dan penumpang pesawat tersebut. Hingga berita ini diturunkan, Susi Air belum dapat menghubungi para penumpang dan juga pilot penerbangan tersebut. 

Pihaknya juga masih mencari tahu terkait dugaan sabotase dari kelompok tertentu untuk melakukan pembakaran pesawat tersebut. 

"Kami berharap otoritas berwenang bisa bergerak cepat untuk menemukan pilot dan penumpang," pungkasnya.

Di sisi lain, Kapolri Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa pihaknya masih melalukan pencarian terkait dengan pilot dan penumpang pesawat Susi Air yang terbakar di bandara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Listyo mengatakan bahwa pihaknya bersama dengan tim gabungan masih melakukan pencarian kepada semua orang yang berada di pesawat tersebut. 

“Terkait dengan perkembangan pilot dan penumpang yang diamankan oleh KKB. Saat ini sedang dalam pencarian kami dari tim gabungan dari koops damai Carthenz,” ujar Listyo menkutip dari konferensi pers di akun Sekretariat Kepresidenan, Selasa (7/2/2023). 

Sebelumnya, tersebar pernyataan resmi KKB terkait dengan pembakaran pesawat Susi Air di lapangan terbang Paro, Nduga. Dalam pernyataan tersebut, KKB menyatakan telah menyandera pilot dari Pesawat Susi Air. 

Namun, pihak Polda Papua menyatakan bahwa siaran pers yang tersebar di awak media bukanlah pernyataan resmi KKB yang menamakan diri TPNPB KODAP III. 

Sementara itu, berdasarkan informasi yang Bisnis terima, awak pesawat yakni pilot dan penumpang menghilang dan masih ditelusuri keberadaan serta kondisinya.  Berdasarkan data terakhir GPS, pesawat telah mendarat di Paro, tetapi pilot terus berjalan sejauh 1 kilometer dari airstrip.  

"Sampai saat ini informasi yang confirm adalah pesawat landing dengan aman di airstrip [bandara] Paro, 2,5 jam kemudian ELT aktif dan confirm pesawat dibakar, " ujar Direktur Susi Air Nadine Kaiser.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper