Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Resmi Sampaikan Minat Kelola Sebagian Blok East Natuna

Pertamina telah menyampaikan minat mengelola sebagian Blok East Natuna ke Kementerian ESDM.
blok migas - Istimewa.
blok migas - Istimewa.

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) telah menyampaikan minat untuk kembali mengelola sebagian wilayah blok East Natuna yang bakal dilelang ulang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada awal tahun ini.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Dwi Soetjipto, mengatakan perusahaan migas pelat merah itu sudah menyampaikan minat mereka ke Kementerian ESDM. 

“Sekarang masih dalam pengkajian, peminatan Pertamina sudah disampaikan ke Kementerian ESDM,” kata Dwi saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (25/1/2023).

Dwi mengatakan Pertamina berminat untuk mengelola salah satu bagian blok yang akan dipecah menjadi tiga wilayah kerja berdasarkan struktur dan kandungan sumber dayanya.  

Berdasarkan catatan Bisnis, Pertamina ingin tetap mengelola Blok East Natuna di luar struktur AL dan AP yang dinilai prospektif untuk produksi migas mendatang.

“Pertamina mengincar sebagian yang lain bisa dilepas, terus D-Alpha ini siapa yang punya keahlian mengelola yang C02-nya tinggi nanti bisa sendiri begitu,” tuturnya. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Subholding Upstream Pertamina (Persero), PT Pertamina Hulu Energi (PHE) tengah merampungkan proposal pengajuan PSC WK East Natuna untuk mempercepat eksplorasi sejumlah prospek minyak dan gas yang sudah diidentifikasi di lapangan tersebut.

Corporate Secretary Pertamina Hulu Energi, Arya Dwi Paramita, mengatakan, proses pengajuan itu berbarengan dengan tahapan finalisasi proses kemitraan dengan salah satu perusahaan migas potensial untuk mengelola lapangan dengan reservoir gas raksasa di dunia tersebut.

“Saat ini, Pertamina sedang melakukan finalisasi proposal untuk pengajuan PSC WK East Natuna dan dalam tahapan finalisasi proses kemitraan dengan salah satu perusahaan migas untuk bersama-sama mengelola WK East Natuna,” kata Arya saat dihubungi, Selasa (29/11/2022).

Arya menegaskan, perseroan masih mempertahankan sebagian besar wilayah kerja dari blok East Natuna tersebut. Pertamina menilai sejumlah wilayah kerja termasuk Natuna D-Alpha memiliki prospek cadangan sumber daya yang relatif besar untuk mengerek kinerja lifting migas perusahaan pelat merah ke depan.

Kendati demikian, Arya mengatakan, proposal PSC WK East Natuna itu bakal melepas daerah dengan kandungan CO2 yang relatif tinggi seperti diidentifikasi pada struktur AL. Rencananya, Pertamina bakal berfokus pada eksplorasi dan pengembangan lapangan yang sudah teridentifikasi sebelumnya.

“Daerah yang kaya CO2 termasuk struktur AL rencananya akan dikembalikan ke negara dan Pertamina akan fokus untuk mempercepat eksplorasi prospek-prospek yang sudah diidentifikasi,” ujarnya.

Blok East Natuna ditemukan pada 1973 dan hingga saat ini masih belum dikembangkan. Seperti diketahui, blok itu menyimpan potensi sebesar 222 trilion cubic feet (Tcf) dengan potensi gas yang recoverable sebesar 46 Tcf.

Kendati demikian, kendala utama pengembangan blok ini berkaitan dengan kadar CO2 yang relatif besar mencapai 72 persen dari keseluruhan potensi sumber daya terkira.

Adapun, blok ini semula dikelola ExxonMobil dan mendapatkan hak kelolanya tahun 1980. Namun, lantaran tidak ada perkembangan, pada 2007 kontraknya dihentikan. Setahun kemudian, East Natuna diserahkan pengelolaannya ke PT Pertamina (Persero).

Selanjutnya, ExxonMobil ikut lagi pada 2010 bersama Total dan Petronas. Posisi Petronas kemudian digantikan oleh PTT Exploration and Production (PTT EP), perusahaan asal Thailand. Sayangnya pada 2017, konsorsium ini bubar dan memilih hengkang dari blok tersebut dengan alasan tidak ekonomis dan hanya menyisakan Pertamina.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper