Bisnis.com, JAKARTA — Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan memusnahkan 1.120 kilogram makanan kucing eks impor dari China karena masuk ke wilayah Indonesia tidak sesuai dengan ketentuan.
Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Emas Anton Martin menjelaskan bahwa pihaknya bersama Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang memusnahkan makanan kucing eks impor dari China. Barang itu masuk melalui Pelabuhan Tanjung Emas pada Desember 2022.
Bea Cukai dan Balai Karantina melakukan pemeriksaan fisik atas barang tersebut. Namun, karena barang impor itu tidak dilengkapi sertifikat kesehatan dari negara asal, maka dilakukan pemusnahan sesuai ketentuan.
"Produk ini diimpor dalam satu kontainer yang berisi total 1.120 kilogram dalam 70 kemasan karton," ujar Anton, dikutip dari laman resmi Bea Cukai pada Selasa (24/1/2023).
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang Turhadi Noerachman menjelaskan bahwa Undang-Undang Nomor 21/2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan mengamanatkan pemusnahan barang impor yang tidak sesuai ketentuan.
Pemusnahan yang berlangsung pada pekan lalu dilakukan dengan cara dibakar. Turhadi menyebut bahwa pemusnahan barang tersebut dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa importasi produk hewan dan media pembawa penyakit harus berjalan dengan prosedur dan persyaratan yang lengkap.
"Pemusnahan ini kami lakukan karena produk tersebut tidak dilengkapi sertifikat kesehatan dari negara asal dan kemudian dilakukan penahanan dan penolakan serta tidak segera dikeluarkan dari wilayah negara Republik Indonesia atau dari daerah tujuan oleh pemiliknya dalam batas waktu yang telah ditetapkan," ujarnya.
Bea Cukai Musnahkan Ribuan Kilogram Makanan Kucing Impor dari China
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu memusnahkan ribuan makanan kucing eks impor daro China. Apa penyebabnya?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Wibi Pangestu Pratama
Editor : Feni Freycinetia Fitriani
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

48 menit yang lalu
Palm Oil Booms in 2024, Salim Group and Haji Isam Take Lead
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

29 menit yang lalu
SBY: Strategi RI Negosiasi Tarif Trump Sudah Tepat

34 menit yang lalu
Coretax hingga PPh Impor, Ini Jurus Sri Mulyani Hadapi Tekanan Tarif AS

2 hari yang lalu
Merasakan Keamanan dan Kenyamanan dengan Toyota Hybrid

1 jam yang lalu
Qatar Gandeng BTN untuk Proyek 3 Juta Rumah Rp33,78 Triliun
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
