Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IMF Hingga Bank Dunia 'Teriak' Resesi Global, Menkeu Prancis yakin Tak Mampir ke Eiffel

Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire memperkirakan ekonomi negaranya terhindar dari kontraksi tahun 2023, meski sejumlah lembaga menyebut terjadi resesi.
Seorang wanita berbelanja pada Black Friday di Madrid tengah, Spanyol. Eropa tengah berjuang mengendalikan inflasi dengan menaikkan suku bunga acuan . Paul Hanna/Bloomberg
Seorang wanita berbelanja pada Black Friday di Madrid tengah, Spanyol. Eropa tengah berjuang mengendalikan inflasi dengan menaikkan suku bunga acuan . Paul Hanna/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Pernyataan sejumlah ekonom dari lembaga internasional mengenai konstraksi ekonomi dunia yang mengarah kepada resesi diyakini tidak akan terjadi di Prancis yang memiliki Menara Eiffel pada 2023 ini. 

Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire  memperkirakan ekonomi negaranya akan terhindar dari kontraksi pada tahun ini. Bertentangan dengan pernyataan ekonom utama dunia di World Economic Forum (WEF) Davos, Swiss.

"Saya tidak percaya akan adanya resesi di Perancis. Saya rasa kami telah mengambil keputusan yang tepat untuk melawan inflasi." tegas Bruno di Davos, dikutip dari Bloomberg pada Jumat (20/1/2023).

Seperti diketahui, tingkat inflasi Perancis secara tak terduga menunjukkan perlambatan pada Desember 2022. Inflasi juga menunjukkan perlambatan di seluruh kawasan euro. Perlambatan utamanya disebabkan semakin terkendalinya harga energi setelah mencetak rekor saat perang Rusia Ukraina meletus. 

Tanda-tanda bahwa inflasi mungkin telah mencapai puncaknya merupakan hal yang melegakan bagi para pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB). Pasalnya, bank sentral yang berbasis di Frankfurt ini memilih mengerek suku bunga untuk menahan laju inflasi.
 
Obligasi pemerintah kawasan Euro menguat setelah angka inflasi Prancis diumumkan. Selain itu, Bruno mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) harus menawarkan konsesi untuk mengurangi dampak subsidi bagi bisnis Amerika dalam Inflation Reduction Act, bahkan ketika Uni Eropa (UE) mengembangkan versinya sendiri atas undang-undang tersebut.
 
"Kami mengharapkan beberapa konsesi dari rekan-rekan Amerika, tetapi ada juga cara lain yaitu dengan memberlakukan semacam Undang-Undang Pengurangan Inflasi Eropa," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper