Bisnis.com, JAKARTA - Negara di Eropa dinilai terselamatkan dengan iklim musim dingin yang lebih bersahabat sehingga tidak menyebabkan lonjakan permintaan minyak, gas dan batu bara. Sejumlah wilayah Eropa dilaporkan dalam posisi hangat hingga 25 derajat celcius pada pergantian tahun.
Ketua Eksekutif Iberdrola SA José Ignacio Sánchez Galán mengatakan musim dingin yang lebih sejuk mengurangi permintaan bahan bakar. Namun, wilayah tersebut masih di bawah bayang-bayang krisis energi dalam jangka panjang.
"Selama pasar energi bergantung pada bahan bakar fosil [gas, minyak, dan batu bara], serta terpengaruh peristiwa geopolitik, mereka [Eropa] akan tetap rapuh. Kita tidak boleh berpikir bahwa krisis energi sudah berakhir untuk selamanya," kata José dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos, sebagaimana dikutip dari Bloomberg pada Senin (16/1/2023).
Cuaca yang sejuk telah mengakhiri prediksi kekurangan energi yang dapat merusak ekonomi Eropa. Kondisi ini juga meningkatkan nilai tukar euro dan membawa keyakinan bagi investor di pasar saham. Bahkan ekonom Goldman Sachs Group Inc. tidak lagi memprediksi resesi zona euro untuk periode 2023.
Iberdrola SA yang merupakan perusahaan raksasa yang bergerak dalam listrik, telekomunikasi, internet, Gas alam, dan Sekuritas yang berbasis di Bilbao, Spanyol.
José melihat membangun lebih banyak pembangkit listrik berbasis energi terbarukan sebagai cara terbaik untuk menghindari guncangan di masa depan.
Dia mengatakan temperatur yang sejuk telah menurunkan harga gas secara tajam dari tingkat yang mendekati rekor tahun 2022 dan menyisakan banyak persediaan. Bahkan tanki diyakini tetap bisa diisi penuh hingga musim dingin akhir tahun nanti meski tidak ada gas Rusia.
José memaparkan perlu pembangkit listrik terbarukan perlu ditingkatkan sebanyak enam kali lipat pada tahun 2040 secara global untuk memenuhi emisi nol bersih pada tahun 2050. Perusahaan ini bertujuan untuk mencapai kapasitas total 52 gigawatt di seluruh dunia pada tahun 2025, dan juga menginvestasikan €27 miliar dalam tiga tahun ke depan dalam jaringan.
"Sangat meresahkan sekaligus ironis bahwa hanya suhu musim dingin yang tidak sesuai musim yang dipicu oleh perubahan iklim yang telah menyelamatkan sebagian besar belahan bumi utara dari ancaman yang jauh lebih parah terhadap keamanan dan keterjangkauan energi pada musim dingin ini," pungkasnya.
"Sangat meresahkan sekaligus ironis bahwa hanya suhu musim dingin yang tidak sesuai musim yang dipicu oleh perubahan iklim yang telah menyelamatkan sebagian besar belahan bumi utara dari ancaman yang jauh lebih parah terhadap keamanan dan keterjangkauan energi pada musim dingin ini," pungkasnya.
Uni Eropa (EU) sedang mencoba untuk melepaskan diri dari gas dengan rencana untuk meningkatkan energi terbarukan. Kawasan ini akan menaikkan pasokan energi terbarukan dari 20 persen pada 2020, meningkatkan menjadi 45 persen pada 2030.
Atas target ambisius itu, Kanselir Jerman Olaf Scholz berpendapat negara perlu meningkatkan kecepatan pembangunan. Bahkan menurunya dibutuhkan pemasangan tiga hingga empat turbin angin besar setiap hari untuk mencapai sasaran iklimnya.