Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukan China atau AS, Ini Negara dengan Investasi Terbesar di Indonesia

Singapura mencatatkan realisasi investasi di Indonesia sebesar US$10.542,7 juta sepanjang Januari hingga September 2022.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam acara Pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) Pelaku UMKM di Graha Jalapuspita, Jakarta, Kamis (20/10/2022)./Binsis-Ni Luh Anggela
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam acara Pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) Pelaku UMKM di Graha Jalapuspita, Jakarta, Kamis (20/10/2022)./Binsis-Ni Luh Anggela

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat bahwa China dan Amerika Serikat (AS) bukan negara dengan investasi terbesar di Indonesia, melainkan Singapura.

Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa Singapura mencatatkan realisasi investasi sebesar US$10.542,7 juta sepanjang Januari hingga September 2022.

Dia mengutarakan tren realisasi investasi Singapura terus menanjak. Dibandingkan dengan tahun 2021, nilai investasi dari The Lion City pada kuartal III/2022 mengalami peningkatan 12,27 persen secara tahunan atau dari sebelumnya senilai US$9.390,1 juta.

“[Investasi] Singapura ini trennya naik terus, tetapi saya yakin ini bukan uang orang Singapura saja, sebagian uang orang Indonesia yang ditaruh di Singapura,” ujarnya dalam Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda, Selasa (17/1/2023).

Di bawah Singapura, China menempati peringkat kedua dengan realisasi investasi senilai US$5.186,9 juta, disusul Hong Kong US$ 3.914,8 juta, kemudian Jepang mengikuti dengan nilai investasi senilai US$2.769,6 juta, dan Malaysia mencatatkan investasi sebesar US$2.218,3 juta.

“Kalau dulu kita dipermainkan oleh negara-negara ini, sekarang kita yang memainkan agar mereka lebih kompetitif,” kata Bahlil.

Sementara itu, Sulawesi Tengah (Sulteng) tercatat  menjadi provinsi dengan nilai realisasi investasi asing terbesar di Indonesia senilai US$5,1 miliar sepanjang Januari – September 2022.

Nilai investasi itu setara Rp76,68 triliun (kurs: Rp15.040) dan lebih besar dibandingkan dengan Jawa Barat, yang memiliki nilai investasi penanaman modal asing (PMA) sebesar US$4,6 miliar atau terbesar kedua setelah Sulteng.

Selanjutnya, Maluku Utara menggenggam nilai realisasi investasi PMA sebesar US$3,3 miliar, diikuti oleh DKI Jakarta yang meraih realisasi investasi senilai US$3,1 miliar, dan Riau lewat raihan PMA sebanyak US$2,5 miliar.

“Investasi asing paling banyak masuk di Sulawesi Tengah, Jawa Barat, Maluku Utara, DKI Jakarta, dan Riau. Artinya, keseimbangan investasi ini sudah masuk,” tutur Bahlil.

Bahlil menuturkan bahwa sejak kuartal III/2020, realisasi investasi di luar Pulau JAwa selalu lebih besar dibandingkan dengan realisasi investasi di Jawa.

Menurutnya, hal ini merupakan hasil dari pembangunan infrastruktur di luar Pulau Jawa yang secara masif dilakukan pada periode pemerintahan Presiden Joko Widodo. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper