Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jauh dari Resesi, Suku Bunga Bank Sentral Asia Tenggara Bakal Capai Puncak di Kuartai I/2023

Ekonom memperkirakan bank-bank sentral di Asia Tenggara menaikkan suku bunga acuan 25-50 basis poin sebelum capai puncaknya.
Karyawan keluar dari pintu salah satu gedung Bank Indonesia di Jakarta, Senin, (20/1/2020).  Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan keluar dari pintu salah satu gedung Bank Indonesia di Jakarta, Senin, (20/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

2. Bank Negara Malaysia (BNM)

Suku bunga acuan saat ini: 2,75 persen

Ekonom Oxford Economics Ltd. Alex Holmes menyampaikan, BNM telah menaikkan suku bunga acuan secara kumulatif 100 basis poin sejak Mei 2022 untuk menjinakkan inflasi. 

Meskipun BNM yang awalnya memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2022 akan melebihi proyeksi pemerintah sebesar 6,5-7 persen, pihaknya mengoreksi pertumbuhan menjadi antara 4 persen dan 5 persen tahun ini.

"Menyusul kenaikan suku bunga akhir pada Januari, kami perkirakan perlambatan pertumbuhan dan pelonggaran inflasi akan melihat jeda yang diperpanjang dari BNM untuk sisa 2023," kata Alex Holmes. 

Adapun, BNM akan memutuskan suku bunga pada 19 Januari 2023. 

3. Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP)

Suku bunga acuan saat ini: 5,5 persen

Filipina kemungkinan mendekati akhir dari kenaikan suku bunga utamanya. Gubernur Felipe Medalla mengatakan akan menaikan suku bunga antara 25-50 basis poin pada pertemuan penetapan tarif berikutnya pada 16 Februari 2023. 

BSP selanjutnya dapat memperlambat tindakan suku bunga karena inflasi diperkirakan akan turun, menurut Menteri Keuangan Benjamin Diokno, yang duduk di dewan otoritas moneter.

Meski demikian ekonom di Philippine National Bank Alvin Arogo melihat sepanjang 2023 BSP masih akan menaikan suku bunga, dan baru akan turun pada 2024. 

“Mengingat tingkat inflasi yang tinggi untuk sebagian besar 2023, kami percaya bahwa penurunan suku bunga kemungkinan besar hanya terjadi pada 2024,” kata Alvin Arogo.  

4.    Bank of Thailand (BOT)

Suku bunga acuan saat ini: 1,25 persen

Thailand kemungkinan akan melanjutkan kenaikan suku bunga “bertahap dan terukur” untuk menghindari terganggunya pemulihan yang didukung oleh sektor pariwisata yang bangkit kembali. Asisten Gubernur BOT Piti Disyatat bulan lalu mengisyaratkan kemungkinan berakhirnya siklus pengetatan Thailand di akhir 2023 jika ekonomi dan inflasi mencapai titik seimbang.

“BOT, yang telah menaikkan suku bunga utama dengan total 75 basis poin pada 2022, berada dalam posisi untuk memberikan lebih banyak kenaikan suku bunga,” kata ekonom PT Bank UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja

BOT diketahui akan melakukan pertemuan kebijakan suku bunga Thailand berikutnya pada 25 Januari 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper