Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos IMF Sebut Ekonomi Global Bisa Terhindar dari Resesi, Ini Syaratnya

IMF juga diperkirakan tidak akan merevisi pertumbuhan ekonomi 2023 di 2,7 persen tahun ini.
Presiden RI Joko Widodo berbincang dengan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva setelah penutupan KTT G20 Bali di The Apurva, Kempinski, Nusa Dua pada Rabu (16/11/2022). Dok BPMI Setpres RI.
Presiden RI Joko Widodo berbincang dengan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva setelah penutupan KTT G20 Bali di The Apurva, Kempinski, Nusa Dua pada Rabu (16/11/2022). Dok BPMI Setpres RI.

Bisnis.com, JAKARTA – Dana Moneter Internasional atau IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi global akan pulih pada akhir 2023 dan resesi global dapat dihindari jika China terus melonggarkan pembatasan pandemi, serta perang Rusia di Ukraina tidak kian memburuk.

Dilansir dari New York Times pada Jumat (13/1/2023), Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva optimistis bahwa badai yang menyelimuti perkonomian dunia dapat segera menghilang. IMF juga diperkirakan tidak akan merevisi pertumbuhan ekonomi 2023 di 2,7 persen tahun ini.

"Kami pikir kami telah mencapai titik terendah. Kita akan lihat, menjelang akhir 2023, mudah-mudahan pembalikan tren menuju kenaikan pertumbuhan [ekonomi] pada tahun 2024." jelas Kristalina.

Terlepas dari optimismenya, Kristalina memperingatkan bahwa ini akan menjadi tahun yang sulit diikuti kondisi ekonomi global yang masih rapuh. Dia mencatat bahwa inflasi tetap tinggi dan krisis biaya hidup belum berakhir.

Kristalina mengatakan tidak mungkin memprediksi krisis apa yang akan terjadi sedangkan ekonomi dunia lebih rentan terhadap guncangan. Selain itu, hasil perang Rusia di Ukraina sangat sulit diprediksi, dan masih belum jelas berapa lama pasar tenaga kerja dapat terus kuat dalam menghadapi kenaikan suku bunga.

Bank-bank sentral di seluruh dunia, termasuk Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga acuan untuk menjinakkan inflasi menuju target inflasi bank sentral. Di Amerika Serikat (AS), The Fed secara aktif berusaha memperlambat ekonomi dan pasar tenaga kerja untuk mengendalikan kenaikan harga.

China yang telah mengadopsi kebijakan nol Covid secara ketat selama dua tahun terakhir dan siap untuk berkontribusi pada pertumbuhan global lagi tahun ini setelah mengakhiri kebijakannya tersebut.

"Yang paling penting adalah agar China tetap berada di jalurnya, tidak mundur dari pembukaan kembali itu," kata Kristalina.

Bos IMF itu menyatakan optimisme bahwa ekonomi AS hanya akan mengalami soft-landing. Bahkan jika resesi terjadi, kemungkinan akan lebih ringan dari perkiraan. Kristalina mencatat permintaan konsumen tetap kuat di AS.

Dinamika kekuatan yang berubah di Kongres dapat mengaburkan prospek tahun 2023, karena Partai Republik telah mengancam akan menentang menaikkan batas utang AS yang membatasi kemampuan negara untuk meminjam uang, kecuali jika Demokrat menyetujui pemotongan pengeluaran atau konsesi lainnya.

Terlepas dari komentar Partai Republik yang menunjukkan bahwa mereka bersedia AS mengalami gagal bayar utang, Kristalina percaya bahwa hasil seperti itu, yang akan menjadi bencana bagi sistem keuangan global, tidak akan terjadi.

"Diskusi tentang batas utang selalu cukup intens. Sejarah mengajarkan kita bahwa pada akhirnya, solusi akan ditemukan." tuturnya.

Meskipun negara-negara maju siap untuk bangkit, banyak negara miskin terus menghadapi prospek resesi atau gagal bayar karena beban utang yang berat.

Awal pekan ini, Bank Dunia memproyeksikan bahwa pertumbuhan global akan melambat menjadi 1,7 persen tahun ini, turun dari proyeksi sebelumnya sebesar 3 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper