Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia Investment Authority (INA) atau Sovereign Wealth Fund Indonesia menargetkan nilai investasi mencapai US$200 miliar setara Rp3.115 triliun (kurs tengah BI Rp15.575 per dolar AS) pada 2024.
CEO Indonesia Investment Authority Ridha Wirakusumah mengatakan bahwa percepatan target investasi hingga Rp3.115 triliun tersebut terutama mengincar lebih banyak pada industri energi dan investasi digital.
"INA juga sedang menyelesaikan investasi keduanya di jalan tol dan bersiap untuk mendatangkan salah satu perusahaan energi panas bumi terbesar di dunia dalam beberapa bulan ke depan," kata Ridha Wirakusumah dikutip dari Bloomberg, Rabu (11/1/2023).
Akan tetapi, dia menolak menyebutkan siapa perusahaan energi yang tengah digandengnya. Dia memastikan segala prosesnya telah sampai pada bagian akhir.
INA lanjutnya, telah meningkatkan nilai investasi bersama lebih dari US$27 miliar hingga saat ini, dari posisi modalnya hanya US$200 juta ketika dimulai pada 2021.
Pada tahun lalu, sang CEO sempat meragukan pencapaian target US$200 miliar dalam 2—3 tahun yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo pada 2021. Namun, seiring dengan prospek investasi yang lebih baik pasca pandemi, Ridha menjadi lebih optimistis.
“Fakta bahwa ada beberapa penyesuaian harga, itu sangat bagus untuk peluang investasi karena tidak setinggi dahulu lagi,” katanya di sela-sela Asian Financial Forum di Hong Kong.
Dia menambahkan bahwa pertumbuhan global akan mendapat manfaat dari penurunan pembatasan Covid-19 di Asia Utara, khususnya China.
INA, yang baru-baru ini juga menandatangani perjanjian tentang kendaraan listrik dan transisi energi, memprioritaskan infrastruktur, energi, digital, dan perawatan kesehatan saat mencari lebih banyak kesepakatan.
“Kami telah berinvestasi dalam infrastruktur digital dan perdagangan digital. Itu akan kita kembangkan karena itu salah satu katalis bagi Indonesia ke depan,” katanya.