Bisnis.com, JAKARTA - Goldman Sachs Group Inc. memperkirakan saham-saham di China bakal menguat hingga 15 persen dan yuan mencapai level tertinggi sejak April 2022 menyusul pembukaan kembali perekonomian dan perubahan kebijakan utama China.
Dilansir dari Bloomberg pada Senin (9/1/2023), analis Goldman Sachs Kinger Lau menaikkan target indeks MSCI China menjadi 80 dari 70 untuk 12 bulan ke depan.
Proyeksi ini didasarkan pada masih rendahnya valuasi dan beberapa perubahan kebijakan di bidang-bidang seperti perumahan, regulasi internet, dan geopolitik.
Secara terpisah, Goldman memperkirakan yuan menguat menjadi 6,5 per dolar pada akhir tahun, lebih tinggi dibandingkan perkiraan sebelumnya sebesar 6,9 menyusul optimisme pembukaan kembali perekonomian China.
Kinger menjelaskan China terlihat berada pada posisi yang baik di seluruh siklus pertumbuhan, kebijakan, dan inflasi dalam konteks global pada tahun 2023.
"Latar belakang pasar yang berlaku membuat kami percaya bahwa mempertahankan rekomendasi underweight atau posisi short saham China lebih berisiko tinggi daripada mengambil posisi long," lanjutnya.
Baca Juga
Saham China memulai perdagangan tahun 2023 dengan cukup cemerlang. Pelaku pasar kembali kembali mengoleksi saham-saham China karena negara tersebut secara bertahap keluar dari pembatasan Covid Zero yang ketat dan membuka kembali perbatasannya.
Pelonggaran risiko peraturan dan dukungan untuk sektor properti memberikan dorongan tambahan.
Goldman bersikap bullish pada saham-saham China karena semakin banyak bank-bank Wall Street yang menggantungkan harapan mereka pada tahun 2023 yang lebih cerah untuk saham-saham negara yang terpukul.
Indeks MSCI China telah naik 48 persen dari level terendahnya di bulan Oktober, mengungguli indeks-indeks global lain selama dua bulan terakhir.
Yuan juga telah mendapatkan momentum pada tahun 2023 dengan arus masuk saham yang kuat pada optimisme pembukaan kembali. Yuan offshore naik melewati 6,8 per dolar untuk pertama kalinya sejak Agustus, sehingga penguatan year-to-date (ytd) menjadi 1,9 persen.
Secara terpisah, Goldman mengatakan pihaknya mengharapkan kenaikan pendapatan lebih lanjut untuk sektor internet China mengingat pembukaan kembali yang lebih cepat dari perkiraan, pemulihan makro, dan normalisasi peraturan.
Goldman menambahkan Alibaba Group Holding Ltd. ke daftar saham rekomendasinya dan menegaskan kembali rating buy pada saham perusahaan teknologi lainnya.