Bisnis.com, JAKARTA — Inpex Geothermal Ltd mengakuisisi seluruh kepemilikan saham Engie sebesar 31,45 persen di PT Supreme Energy Rajabasa pekan ini. Akuisisi itu sekaligus menandakan hengkangnya Engie, perusahaan energi asal Prancis, dari portofolio panas bumi di Indonesia.
Adapun, PT Supreme Energy Rajabasa merupakan anak usaha PT Supreme Energy yang didirikan pada 2008 lalu untuk mengoperasikan blok panas bumi di Gunung Rajabasa, Lampung Selatan dengan potensi panas bumi 220 megawatt (MW).
Lewat aksi akuisisi itu, kepemilikan saham PT Supreme Energy Rajabasa saat ini dipegang oleh PT Supreme Energy, Sumitomo Corporation, dan Inpex Geothermal Ltd.
“Engie memang memutuskan untuk keluar dari beberapa negara, termasuk Indonesia. Ini juga kelanjutan dari divestasi sebelumnya di PT Supreme Energy Muara Laboh dan PT Supreme Energy Rantau Dedap,” kata Presiden Direktur dan CEO Supreme Energy Nisriyanto kepada Bisnis, Minggu (8/1/2023).
Sebelumnya, Engie lebih dahulu melepas kepemilikan saham mereka sebesar 27,4 persen di proyek panas bumi Rantau Dedap di Sumatra Selatan pada akhir 2022 lalu. Sementara itu, divestasi Engie di PLTP Muara Laboh ditandai dengan pembelian sisa saham 15 persen oleh Sumitomo Corporation pertengahan tahun lalu.
Nisriyanto berharap masuknya Inpex Geothermal Ltd pada Blok Rajabasa dapat mempercepat proses eksplorasi dan pengembangan wilayah kerja panas bumi (WKP) tersebut. Rencananya WKP itu akan dikembangkan dengan dua tahapan masing-masing sebesar 110 MW.
Baca Juga
“Dengan masuknya Inpex, kami harapkan eksplorasi WKP Gunung Rajabasa dapat dimulai segera setelah penyelesaian perpanjangan PPA [power purchase agreement] dengan PLN,” kata dia.
Kendati demikian, dia mengatakan, pihaknya belum memutuskan untuk ikut bergabung pada lelang WKP anyar tahun ini. Adapun, Kementerian ESDM telah membuka lelang dua blok panas bumi potensial seperti WKP Ratai dan Nage sejak Desember 2022 lalu. Selanjutnya, lelang itu akan ditambah dengan 4 WKP potensial lainnya tahun ini.
“Supreme Energy masih memonitor perkembangan lelang WKP ini dan belum memutuskan apakah akan berpartisipasi di dalamnya,” kata dia.
Di sisi lain, Inpex Geothermal Ltd belum bersedia untuk memberi keterangan lebih lanjut ihwal nilai akuisisi 31,45 persen kepemilikan saham Engie di blok Rajabasa.
Chief Representative Inpex Geothermal Takefumi Sakuraba mengatakan, dirinya perlu berkoordinasi secara internal terkait dengan besaran nilai akuisisi serta rencana kerja panas bumi di Indonesia tahun ini.
“Saya perlu mengonfirmasi dengan tim kami karena peraturan perusahaan,” kata Takefumi saat dikonfirmasi Bisnis Sabtu (7/1/2023).