Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Data Satelit Ungkap Deforestasi Akibat Kebun Kelapa Sawit Berkurang pada 2022

Keberlanjutan mengurangi kehilangan tutupan hutan sangat dibutuhkan industri kelapa sawit untuk semakin meningkatkan citranya sebagai bisnis berkelanjutan.
Kebun Sawit. Keberlanjutan mengurangi kehilangan tutupan hutan sangat dibutuhkan industri kelapa sawit untuk semakin meningkatkan citranya sebagai bisnis berkelanjutan.
Kebun Sawit. Keberlanjutan mengurangi kehilangan tutupan hutan sangat dibutuhkan industri kelapa sawit untuk semakin meningkatkan citranya sebagai bisnis berkelanjutan.

Bisnis.com, JAKARTA - Satelligence, perusahaan data dan informasi berbasis citra satelit, merilis data terbaru terkait kondisi perkebunan kelapa sawit di Indonesia.

Andreas Rahutomo, Liaison-Southeast Asia dari Satelligence menjelaskan deforestasi akibat perkebunan kelapa sawit di Indonesia berkurang signifikan pada 2022.

"Pemasok minyak kelapa sawit Indonesia juga terbilang unggul dalam upaya mengurangi kehilangan tutupan hutan," jelasnya dalam keterangan resmi.

Kebijakan Tanpa Deforestasi (kehilangan tutupan hutan), Tanpa Gambut, Tanpa Eksploitasi (NDPE) yang digagas sejak 2015 berjalan ke arah yang positif. Deforestasi di Indonesia mengalami penurunan tajam dalam enam tahun berikutnya.

Satelligence mendata, komoditas kelapa sawit Indonesia semakin jauh dari kehilangan tutupan hutan, yakni dari 907.513 ha menjadi 119.363 ha atau menurun sebesar 87 persen.

Data tahun ini menunjukkan bahwa kehilangan tutupan hutan terkait kelapa sawit berkurang 102.130 ha, turun seluas 17.233 ha. Kehilangan tutupan hutan di dalam konsesi kelapa sawit juga menurun. Data tahun 2022 menunjukkan laju tersebut turun menjadi 20.347 ha dari 24.322 ha pada 2021.

Kesinambungan dalam mengurangi kehilangan tutupan hutan sangat dibutuhkan industri kelapa sawit untuk semakin meningkatkan citranya sebagai bisnis berkelanjutan. 

Hal tersebut telah dapat dicapai melalui payung kebijakan pemerintah yang kuat tentang moratorium konversi hutan, komitmen keberlanjutan perusahaan yang ambisius dikombinasikan dengan berbagai kemitraan multipihak. 

Namun, masih ada pekerjaan yang harus dilakukan untuk menghentikan laju kehilangan tutupan hutan. Dibutuhkan kerja keras dan konsistensi dari para pemangku kepentingan komoditas kelapa sawit di Indonesia, dan dunia.

Banyak pelaku usaha kelapa sawit di Indonesia telah melakukan pemantauan berbasis satelit secara aktif untuk memitigasi kehilangan tutupan hutan di rantai pasoknya. 

Sektor lain dapat menjadikan capaian kelapa sawit sebagai bukti bahwa kehilangan tutupan hutan dapat diputus dari rantai pasok komoditas.

Satelligence mengklaim, capaian tersebut tidak serta-merta menjamin sirnanya kehilangan tutupan hutan akibat kelapa sawit. Tetapi, informasi tersebut dapat memberikan pemahaman baru bagi pemangku kepentingan tentang tren keberlanjutan di industri ini. 

"Kami berharap agar data tersebut dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang capaian komoditas kelapa sawit yang dapat menjadi tolok ukur bagi komoditas lain," jelas Andreas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper