Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan neraca perdagangan Indonesia pada 2023 surplus US38,3-US$38,5 miliar. Capaian tersebut lebih tinggi dibandingkan target surplus neraca perdagangan tahun ini sebesar US$31,7 miliar.
Adapun, surplus perdagangan hingga periode Januari-November 2022 sudah menembus angka US$50,59 miliar. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari target Kemendag dan melampaui rekor tertinggi sebelumnya yang tercatat pada 2006 dengan nilai surplus mencapai US$39,73 miliar.
Kepala Badan Kebijakan Perdagangan (BKPerdag) Kasan mengatakan, perlu adanya strategi untuk menghadapi tantangan perdagangan global pada 2023 mendatang. Keterkaitan kondisi perekonomian nasional dengan perekonomian global menjadi tantangan sekaligus peluang di sektor perdagangan.
Kementerian Perdagangan, menurutnya, berupaya mengantisipasi dinamika perekenomian dunia dengan melakukan strategi dalam meningkatkan nilai tambah produk dan memperluas akses pasar ekspor.
“Strategi kebijakan diarahkan pada peningkatan nilai tambah produk yang diperdagangkan melalui hilirisasi industri dan iklim usaha yang kondusif, ekspansi, dan penetrasi ke pasar ekspor nontradisional, serta peningkatan akses pasar internasional melalui perjanjian perdagangan dan misi dagang. Kami berharap pertumbuhan ekonomi akan tetap terjaga dan terus menjadi kekuatan Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian perekonomian global,” ujar Kasan dalam Seminar Outlook Perdagangan Indonesia Tahun 2023, Selasa (20/12/2022).
Kasan menambahkan, peningkatan dan pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui digitalisasi maupun fasilitasi lainnya juga menjadi fokus strategi Kementerian Perdagangan.
Baca Juga
Pemerintah terus berupaya memperkuat pasar dalam negeri melalui instrumen trade remedies dan melakukan pengendalian impor secara selektif. Penguatan pasar dalam negeri dapat memperkuat pertumbuhan ekonomi dan menjadi kekuatan Indonesia menghadapi ketidakpastian perekonomian global.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Koordinator Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri Shinta Kamdani mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dianggap menjadi salah satu negara yang paling baik pada tahun depan.
Shinta mengatakan, Asian Development Bank (ADB) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2023 menjadi 4,8 persen. Meskipun dalam laporan sebelumnya di September 2022, ADB memprediksi ekonomi Indonesia mampu tumbuh di kisaran 5 persen.
Di samping itu, Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia pada 2022 menjadi 2,9 persen dari proyeksi sebelumnya yang sebesar 4,1 persen.
"Itu angkanya masih bagus banget dibandingkan dengan banyak negara lain," ujar Shinta
Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Indonesia tumbuh 5,72 persen year-on-year pada kuartal III/2022.