Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi menjajaki sejumlah kerja sama di sektor penerbangan antara Indonesia dan India.
Hal tersebut dilakukan dalam kunjungannya ke India pada Kamis (15/12/2022). Setibanya di New Delhi kemarin, Budi Karya langsung menemui Sekretaris Kementerian Penerbangan Sipil India Shri Rajiv Bansal, Group Director GMR Srinivas Bommidala, dan Finance Group Adani Jeet Adani.
Sebenarnya, kerja sama bilateral antara Indonesia dan India di sektor penerbangan telah terjalin sejak penandatanganan Air Services Agreement pada 25 Januari 2011. Pada kunjungannya kali ini, Budi Karya bermaksud untuk meningkatkan kerja sama tersebut.
Sebelum pandemi Covid-19, maskapai dari kedua negara telah menjalin konektivitas reguler. Garuda Indonesia, Batik Air dan AirAsia Indonesia telah melakukan penerbangan dari Indonesia ke Mumbai dan Chennai.
"Kita akan berupaya meningkatkan kembali konektivitas udara antara kedua negara bisa kembali normal seperti di masa sebelum pandemi Covid-19, bahkan bisa melebihi untuk menangkap demand yang cukup tinggi di kedua negara," kata Budi, dikutip dari siaran pers, Jumat (16/12/2022).
Pada pertemuan dengan Shri Rajiv Bansal, Budi Karya menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia tengah membangun 10 destinasi wisata prioritas. Untuk itu, dia mengajak sektor swasta di India memanfaatkan peluang mengadakan penerbangan langsung ke sejumlah destinasi wisata tersebut.
Selain itu, Indonesia berharap adanya penyelenggaraan penerbangan langsung dari dan ke beberapa kota baru di India seperti Hyderabad dan Bangalore, melalui Medan, Sumatra Utara.
"Medan dapat menjadi hub strategis antara Indonesia dan India, yang bandaranya saat ini dioperasikan bersama oleh Angkasa Pura II dan GMR India. Saya harap ini menjadi momentum yang baik untuk membangun kembali industri penerbangan kita," ujarnya.
Di India, Budi Karya juga bertemu dengan pihak swasta setempat yakni Managing Director & CEO GMR. Dia menyampaikan peluang perluasan kerja sama investasi pengembangan bandara yang lain, setelah sebelumnya GMR bergabung bersama AP II dalam mengelola Bandara Kualanamu, Sumatra Utara.
GMR diharapkan bisa ikut mengembangkan Bandara Kertajati yang saat ini telah mulai melayani kembali penerbangan untuk umrah. Dalam kesempatan tersebut GMR pun menyatakan minatnya dan akan melakukan pembahasan lebih lanjut dengan para pihak terkait.
Selain GMR, Budi Karya turut bertemu dengan jajaran Adani Group, sebuah perusahaan yang salah satu bidang usahanya adalah pengelolaan pelabuhan dan bandara di India.
Pada pertemuan tersebut, kedua pihak membahas ketertarikan Adani untuk mengembangkan Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatra Utara, dan peluang kerja sama pengembangan bandara seperti Bandara YIA di Kulonprogo, DIY. Sebaliknya, pihak Adani menyebut tengah mengembangkan Bandara Mumbai untuk meningkatkan kapasitas slot penerbangan.