Bisnis.com, JAKARTA - Kabel bawah laut sepanjang 36 KM berhasil dioperasikan PT PLN (Persero) di antara dua pulau, Pulau Sumatra dan Bangka Belitung. Kabel bawah laut line ketiga (sirkit III) jaringan interkoneksi Sumatra – Bangka yang bertegangan 150 kiloVolt (kV) ini dihubungkan demi menjaga pasokan listrik di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN Wiluyo Kusdwiharto menjelaskan, pengoperasian kabel listrik bawah laut terpanjang di Indonesia diharapkan tak hanya mampu meningkatkan listrik, tetapi juga mendorong perekonomian masyarakat Bangka.
“Beroperasinya kabel listrik sepanjang 36 kilometer ini akan membawa angin segar bagi pertumbuhan ekonomi di Bangka,” kata Wiluyo dalam siaran pers, Kamis (15/12/2022).
Potensi pertumbuhan ekonomi yang dimaksud meliputi potensi pertumbuhan ekonomi di sektor usaha skala kecil, menengah hingga besar. Misalnya tambak udang, hotel, smelter timah dan pengolahan sawit, sebut Waluyo, tidak perlu lagi khawatir akan kebutuhan listrik yang besar untuk keberlangsungan proses produksinya.
Menurut Wiluyo, pemberian tegangan line ketiga interkoneksi kabel bawah laut 150 kV Sumatra - Bangka ini dapat memberikan tambahan daya sebesar 200 Megawatt (MW) ke arah Bangka. Tambahan daya tersebut akan dinaikkan terus secara bertahap.
Lebih lanjut, Wiluyo menjelaskan, sistem interkoneksi juga dapat membantu menghindari penurunan daya di Bangka saat terjadi gangguan.
Baca Juga
“Sistem interkoneksi ini juga semakin meningkatkan perbaikan sistem kelistrikan dan menghindari defisit daya di Bangka saat terjadi pemeliharaan ataupun gangguan,” tambah Wiluyo.
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Sumatra Bagian Selatan Muhammad Dahlan Djamaluddin menuturkan, pengoperasian sistem interkoneksi ini juga sejalan dengan komitmen PLN dalam mengurangi emisi karbon.
Sebelumnya pengoperasian line pertama kabel bawah laut Sumatra - Bangka telah resmi beroperasi untuk melayani kebutuhan listrik masyarakat Bangka pada 16 April 2022 lalu.