Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

PLN dan SEML Belum Sepakat soal Harga Listrik PLTP Muara Laboh Unit-2

Pengembangan proyek PLTP Muara Laboh Unit-2 masih menunggu kesepakatan negosiasi terkait tarif jual beli tenaga listrik.
Widya Islamiati
Widya Islamiati - Bisnis.com 15 Desember 2022  |  07:10 WIB
PLN dan SEML Belum Sepakat soal Harga Listrik PLTP Muara Laboh Unit-2
Ilustrasi wilayah kerja panas bumi

Bisnis.com, JAKARTA - Inpex Geothermal Ltd. masih menunggu keputusan dari PT PLN (Persero) mengenai kesepakatan tarif jual beli tenaga listrik untuk mengembangkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Unit-2 Muara Laboh di Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat.

Inpex berharap PLN segera menyepakati isu komersial tersebut dan keputusan akhir investasi (FID) dapat rampung tahun depan. 

“Kami masih menunggu keputusan dari PLN terkait kesepakatan tarif [tenaga listrik], masalah komersialisasi. Jika PLN setuju dengan tinjauan komersial dan hal lainnya, kami berharap tahun depan FID sudah [diselesaikan],” ungkap Business Strategic Advisor Inpex Geothermal Ltd Abiman Insandi, dikutip Kamis (15/12/2022).

Proyek PLTP Muara Laboh Unit-2 merupakan pengembangan dari PLTP Muara Laboh Unit-1 yang dikerjakan oleh PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML). Pengembangan tahap II tersebut direncanakan memiliki kapasitas sebesar 75 MW. 

Adapun, Inpex Geothermal bergabung dengan proyek PLTP Muara Laboh dengan mengakuisisi 33,33 persen saham PT Supreme Energy Sumatera yang merupakan anak usaha dari PT Supreme Energy dan memiliki 30 persen saham dari proyek PLTP Muara Laboh.

Sebelumnya, SEML berhasil merampungkan PLTP Muara Laboh Unit-1 dengan kapasitas 85 MW dan mulai beroperasi sejak akhir 2019 lalu. Adapun, kepemilikan saham SEML lainnya adalah PT Supreme Energy, Sumitomo Corp, serta ENGIE. 

Pada akhir April lalu, Sumitomo Corp telah mengatur kesepakatan untuk menjadi pemegang saham mayoritas di SEML. Perusahaan asal Jepang itu menambah kepemilikan sahamnya dari 35 persen menjadi 50 persen dengan mengakuisisi kepemilikan saham ENGIE sebesar 15 persen di SEML.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

pltp inpex panas bumi
Editor : Denis Riantiza Meilanova

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top