Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membuka lima rute koridor baru angkutan pengumpan atau angkot feeder LRT Palembang. Sebanyak 58 unit angkot kini melayani seluruh rute tersebut.
Angkot feeder LRT Palembang, atau yang dinamakan New Oplet Musi Emas, sebelumnya hanya melayani dua rute yakni Talang Kelapa--Talang Buruk via Stasiun Asrama Haji, dan Stasiun Asrama Haji--Sematang Borang via Jalan Noerdin Pandji.
Adapun lima rute baru yang baru diluncurkan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sabtu (10/12/2022), meliputi Stasiun LRT Polresta Palembang--Kompleks OPI; Stasiun LRT RSUD--Sukawinatan; Stasiun LRT Asrama Haji--Talang Betutu; Stasiun LRT DJKA--Terminal Pasar Plaju; serta Kamboja--Bukit Siguntang via Stasiun Demang.
Budi Karya menyebut penambahan angkot feeder untuk LRT Palembang sejalan dengan implementasi Gerakan Nasional Kembali ke Angkutan Umum (GNKAU), yang dikampanyekan Kemenhub sejak awal tahun ini.
"Integrasi antarmoda adalah suatu keharusan. Oleh karenanya, hari ini kita tambah lima rute baru angkot feeder untuk menambah minat masyarakat Palembang dan sekitarnya menggunakan LRT. Penambahan rute ini telah melalui hasil riset yang dikerjasamakan dengan perguruan tinggi," ujarnya, dikutip dari siaran pers, Minggu (11/12/2022).
Hasil riset yang dimaksud Budi Karya yaitu yang dilakukan oleh Universitas Sriwijaya. Hasil riset tersebut menemukan bahwa keberadaan angkot feeder membuat penumpang LRT pada Juli hingga Agustus 2022 naik empat kali lipat dari sebelum adanya layanan feeder.
Sebelum pandemi Covid-19 pada 2019, rata-rata penumpang LRT Palembang berjumlah 3.800 per hari. Jumlah tersebut kemudian menurun lebih dari setengahnya saat pandemi Covid-19 yakni menjadi 1.200 per hari.
Akan tetapi, sejak terhubung dengan angkot feeder, jumlah penumpang LRT Palembang naik hingga melampaui level prapandemi yaitu 8.500-9.000 penumpang per hari.
"Mari kita kembali ke angkutan umum karena akan memberikan kebaikan untuk kita semua. Tidak macet, tidak capek berkendara, biaya lebih murah, dan lingkungan kita menjadi lebih bersih," pesan Budi Karya.
Pada kesempatan yang sama, Kemenhub dan PT Bank Sumsel Babel juga menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) mengenai Integrasi Sistem Pembayaran. Jenis moda yang diintegrasikan sistem pembyarannyan yakni untuk LRT, BRT, angkot feeder, serta angkutan sungai.
Dengan sistem tersebut, masyarakat mendapat kemudahan dengan adanya kepastian jadwal perjalanan secara lengkap dan terukur.