Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Struktur Kereta Cepat Jakarta-Bandung Diklaim Tahan Gempa

Desain struktur proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) dibuat untuk tahan menghadapi berbagai potensi bencana alam.
Rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) atau kereta untuk proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) mulai dikirim dari China ke Indonesia pada Jumat (5/8/2022) - Dok. KCIC
Rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) atau kereta untuk proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) mulai dikirim dari China ke Indonesia pada Jumat (5/8/2022) - Dok. KCIC

Bisnis.com, JAKARTA – Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) diklaim sebagai salah satu kereta dengan struktur yang dirancang tahan gempa.

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China atau KCIC Dwiyana Slamet Riyadi menjelaskan struktur tersebut dibangun sebagai bentuk mitigasi potensi bencana gempa di sekitar trase KCJB. Secara umum, desain struktur proyek KCJB memang dibuat untuk tahan menghadapi berbagai potensi bencana alam,

Misalnya saja dengan gempa tertinggi yang pernah terjadi di Jawa memiliki kekuatan 8,0 magnitudo. Kondisi ini sudah diantisipasi dalam pembangunan struktur KCJB sehingga mampu menghadapi gempa yang menyebabkan kerusakan parah, keretakan pada tanah, hingga longsor.

“Struktur Prasarana KCJB sudah mempertimbangkan kondisi di Indonesia yang sering terjadi gempa. Struktur Prasarana KCJB didesain tahan gempa dan bisa memiliki usia pakai hingga 100 tahun," ujar Dwiyana melalui keterangan resminya , Jumat (25/11/2022).

Dengan mempertimbangkan referensi zona gempa dan kondisi seismik yang ada di Indonesia, prasarana KCJB seperti jembatan, subgrade hingga terowongan yang berada di sepanjang trase, dirancang supaya memiliki ketahanan gempa hingga 8,0 sampai dengan 9,0 skala intensitas seismik (setara dengan 8 magnitudo). Selain struktur bangunan yang tahan gempa, sarana kereta api cepat dalam hal ini kereta api cepat penumpang (EMU) dan kereta api cepat inspeksi (CIT) juga sudah dilengkapi fitur disaster monitoring atau pendeteksian bencana.

"Desain struktur bangunan yang mumpuni dan juga fitur kereta api yang mampu mendeteksi bencana, disematkan untuk keamanan operasional KCJB. Diharapkan bisa memitigasi dampak apabila terjadi bencana,” imbuhnya.

Menurut rencananya, tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan dijual Rp350.000 untuk jarak terjauh dan Rp150.000 untuk jarak terdekat. Namun, selama 3 tahun pertama, tiket Kereta Cepat akan dijual seharga Rp250.000 untuk jarak terjauh terlebih dahulu.

Dwiyana mengatakan, tarif Rp250.000 untuk 3 tahun pertama merupakan permintaan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Tujuannya, untuk menarik minat masyarakat pada periode awal pengoperasian kereta.

"Pada 3 tahun pertama itu tarif Rp250.000. Tentunya, kami harapkan ini bisa menarik lagi dan tidak ada subsidi. Jadi jual rugi selama 3 tahun," ujar Dwiyana pada Rapat bersama Komisi VI DPR, Rabu (23/11/2022).

Dwiyana menjelaskan bahwa penentuan tarif menggunakan dasar asumsi yang dihasilkan oleh Tim Polar Universitas Indonesia (UI) terkait dengan survei willingness to pay (WTP) penumpang.

"WTP itu tiket Rp350.000 stasiun terjauh dan terpendek Rp150.000," terangnya.

Sebelumnya, Dwiyana sempat mengungkap bahwa Kereta Cepat baru akan bisa balik modal setelah 38 tahun dengan tarif Rp350.000 untuk jarak terjauh.

"Jadi sesuai perhitungan FS [feasibility study] itu [bisa balik modal] di 38 tahun," kata Dwiyana pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, Rabu (9/11/2022).

Di sisi lain, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo meyakini nantinya volume penumpang Kereta Cepat akan meningkat ke depannya, kendati pasti akan menghadapi tantangan pada periode awal. Dia mencontohkan studi lalu lintas (traffic) Tol Trans Jawa yang meningkat secara bertahap.

"Pattern Tol Trans Jawa itu, begitu jadi [volume traffic] semua tol Trans Jawa melebihi dari target awal," terang Tiko.

Nantinya, Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan dioperasikan dengan frekuensi 68 perjalanan sehari. Operasional kereta mulai dari pagi pukul 05.30 WIB sampai dengan 22.00 WIB. Satu rangkaian kereta terdiri atas delapan gerbong dan terbagi tiga kelas, yakni VIP (kelas 1 dan 2), serta kelas reguler.

Adapun, Kereta Cepat Jakarta-Bandung ditargetkan beroperasi pada Juni 2023. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi mencatat progres proyek sudah mencapai 80,4 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper