Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Pelabuhan (OP) Tanjung Priok meminta agar PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo dapat memberikan keriangan biaya pelabuhan akibat kemacetan yang ditimbulkan dari gangguan dalam sistem IT terminal di Jakarta International Container Terminal (JICT).
Kepala OP Tanjung Priok Wisnu Handoko menjelaskan antrean truk hari ini disebabkan karena sejak tadi pukul 03.00, terdapat gangguan di sistem IT di JICT, sehingga pelayanan dilakukan secara manual sementara perbaikan dilakukan sampai saat ini.
Saat ini, ujarnya, OP bersama dengan Pelindo dan stakeholder terkait Polres pelabuhan, Polres Metro Jakarta Utara, serta Dinas Perhubungan sudah melakukan langkah darurat dan mitigasi dampak yang ditimbulkan terhadap lalu lintas sejak pagi tadi.
Sejalan dengan kondisi tersebut, para pihak terkait juga menyiapkan sumber daya operator terminal saat kondisi darurat seperti hari ini terjadi.
"Kami telah mengimbau agar operator terminal bisa memberikan kebijakan yang lebih fleksibel terkait bea bea layanan kepelabuhanan dalam kondisi darurat seperti ini tentunya," jelasnya, Kamis (17/11/2022).
OP priok sedang memperbaiki standar kinerja layanan IT terminal sehingga ada standar yang menjadi acuan dalam memastikan keandalan sistem. Tentunya hal ini akan ditindaklanjuti dengan melakukan audit dan evaluasi.
Baca Juga
"Oleh karenanya, kami juga mengimbau kepada operator terminal dengan makin meningkatnya penggunaan sistem digital pada layanan pelabuhan dalam rangka NLE tetapi pada sisi yang lain harus diantisipasi ketahanan dan keandalan sistem IT," tekannya.
Gangguan sistem pada layanan terminal operating system (TOS) di Jakarta International Container Terminal (JICT) sejak dini hari, Kamis (17/11/2022) menyebabkan kepadatan arus lalu lintas di kawasan pelabuhan Tanjung Priok.
"Selamat pagi, kami informasikan bahwa terminal JICT sedang mengalami gangguan layanan pada TOS (Terminal Operating System) sejak pukul 02.15 Wib.Kegiatan receiving dan delivery akan kami layani secara manual prosedur. Kami juga telah siapkan dua block kosong (G2 & H2) dilapangan khusus untuk stack export dengan kapasitas 1000 TEUs. Untuk truk pick up delivery yang belun masuk gate akan diarahkan keluar terminal guna mengurangi kepadatan," dikutip dari pemberitahuan JICT yang tersebar dikalangan pengusaha truk, pada pagi hari ini, Kamis (17/11/2022).