Bisnis.com, JAKARTA- Presidensi G20 Indonesia berhasil merumuskan dan mengusulkan roadmap atau peta jalan transisi energi.
Peta jalan ini akan menjadi kerangka aksi dalam proses percepatan transisi energi yang diinisiasi Indonesia, dan diharapkan dapat berlanjut oleh Presidensi G20 berikutnya.
Hal ini diinformasikan oleh Staf Ahli Bidang Perencanaan Strategis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) selaku Chair of Energy Transitions Working Group (ETWG) Yudo Dwinanda Senin (14/11/2022).
"Bali Energy Transitions Road map disusun berdasarkan tiga hal yaitu prinsip percepatan transisi energi yang ada dalam Bali Compact, prioritas aksi energi berkelanjutan dan tiga isu prioritas yakni akses, teknologi, dan pendanaan," paparnya.
Bali Energy Transitions Roadmap, jelasnya, merupakan suatu inisiatif untuk mendorong terjadinya kontinuitas dalam agenda global guna memperkuat kerja sama internasional dan arsitektur energi.
"Mudah-mudahan ini menjadi legacy Indonesia sampai tahun-tahun yang akan datang kepada G20," katanya.
Baca Juga
Yudo menjelaskan 'Bali Compact' yang merupakan kesepakatan bersama Forum Transisi Energi G20 bisa menjadi warisan dari Indonesia kepada G20. Hal ini karena Bali Compact lahir dari kesepakatan bersama para anggota G20 dalam meningkatkan ambisi menuju transisi energi yang adil, terjangkau dan inklusif bagi semua.
Terdapat sembilan prinsip yang ada dalam Bali Compact yang merupakan tawaran Indonesia dalam forum transisi energi G20. Pertama adalah memperkuat kepercayaan dan kejelasan dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi secara nasional.
Berikutnya, lanjut Yudo, melakukan katalisasi investasi yang inklusif dan berkelanjutan dalam skala besar ke arah sistem energi rendah emisi atau Net Zero Emissions. Berkolaborasi dalam memobilisasi semua sumber pendanaan untuk mencapai tujuan Agenda Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 dan Paris Agreement.
"Meningkatkan teknologi yang inovatif, terjangkau, cerdas, rendah emisi atau Net Zero Emissions serta membangun dan memperkuat ekosistem inovasi untuk mendorong penelitian, pengembangan, demonstrasi, diseminasi dan penerapannya," pungkas Yudo.