Bisnis.com, BANYUWANGI - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF mencatatkan perolehan laba bersih Rp291 miliar hingga September 2022. Angka tersebut menurun jika dibandingkan laba pada September 2021 yaitu Rp400 miliar.
Direktur Keuangan SMF, Bonai Subekti, mengatakan pendapatan SMF sampai dengan kuartal III/2022 mencapai Rp1,3 triliun. Menurutnya, angka ini menurun jika dibandingkan capaian pada 2021 yaitu Rp2,12 triliun.
"Namun, dari sisi beban kami melakukan efisiensi dibandingkan tahun lalu," ujar Bonai dalam Media Gathering SMF di Banyuwangi, Jumat (4/11/2022).
Hingga September 2022, beban SMF tercatat sebesar Rp1,02 triliun. Adapun, liabilitas perusahaan Rp16,68 triliun, ekuitas tercatat Rp16,18 triliun dan aset perseroan Rp32,87 triliun.
SMF adalah BUMN yang bertugas memfasilitasi penyaluran dana dari pasar modal ke sektor perumahan untuk mendorong pemilikan rumah yang terjangkau di Indonesia.
Sementara itu, Direktur Sekuritisasi dan Pembiayaan SMF, Heliantopo, mengungkapkan penyaluran pinjaman SMF hingga September 2022 Rp6,88 triliun. Kemudian, pendanaan SMF hingga September 2022 mencapai Rp3,09 triliun.
Lebih lanjut, Heliantopo mengatakan sampai dengan kuartal III/2022, Perseroan telah berhasil menyalurkan pinjaman kepada penyalur KPR sebesar Rp6,88 triliun. Secara kumulatif, total akumulasi dana yang dialirkan dari pasar modal ke sektor pembiayaan perumahan dari tahun 2006 sampai dengan 30 September 2022, mencapai sebesar Rp84,84 triliun.
Angka tersebut terdiri dari penyaluran pembiayaan sebesar Rp71,9 triliun, sekuritisasi KPR sebesar Rp12,79 triliun dan pembelian KPR sebesar Rp156 miliar. Dana yang telah dialirkan tersebut telah membiayai 1,4 juta debitur KPR yang terdiri dari 57,43 persen pembiayaan, 25,22 persen KPR FLPP, 17,24 persen sekuritisasi dan 0,11 persen pembelian KPR.
Selain itu, pada kuartal III/2022, Perseroan telah merealisasikan penerbitan surat utang melalui Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan VI Tahap III Tahun 2022 dengan tingkat bunga tetap, sebesar Rp3 Triliun.
"Obligasi ini adalah bagian dari Obligasi Berkelanjutan VI SMF dengan nilai target dana yang akan dihimpun sebesar Rp17 Triliun," ujar Heliantopo.
Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo, menyebutkan sejak 2009 hingga saat ini SMF telah melakukan penerbitan surat utang sebanyak 51 kali dengan total Rp50,4 triliun yang terdiri dari 38 kali penerbitan Obligasi dan Sukuk Mudharabah sebesar Rp 45,63 Triliun, 12 kali Medium Term Notes sebesar Rp4,67 Triliun, dan satu kali penerbitan Surat Berharga komersial sebesar Rp120 Miliar.
“Penerbitan obligasi tersebut merupakan bagian dari upaya Perseroan dalam memenuhi perannya sebagai penyedia likuiditas jangka panjang bagi penyalur KPR. Hal ini merupakan bagian dari komitmen SMF untuk mendukung ketersediaan hunian yang layak dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia,” ungkap Ananta.