Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beda Pendapat Luhut dan JK Soal Dominasi Pekerja China di Proyek Nikel

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menepis kritik Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait banyaknya pekerja China di industri pengolahan nikel.
Tenaga kerja asal China yang dipekerjakan di Kawasan Industri Morowali./Bisnis-David Eka Issetiabudi.
Tenaga kerja asal China yang dipekerjakan di Kawasan Industri Morowali./Bisnis-David Eka Issetiabudi.

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla memiliki perbedaan pendapat terkait dominasi tenaga kerja asing (TKA) di proyek-proyek besar di Indonesia, seperti industri pengolahan nikel.

Luhut pun menepis kritik Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait dengan banyaknya pekerja asal China yang di proyek pemurnian dan pengolahan (smelter) nikel.

Menurut Luhut, pekerja asal Negeri Tirai Bambu memang banyak pada masa awal konstruksi smelter sekitar 8 tahun silam. Namun, kini sudah banyak orang Indonesia yang bekerja di sana.

"Ah, enggak betul. Kalau saat konstruksi, awal-awal 2014, iya. Kalau sekarang sudah banyak orang Indonesia. Pergi saja lihat sana," ujar Luhut saat ditemui di Ciputra Artpreneur, Sabtu (29/10/2022).

Sebelumnya, Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengkritik soal keterlibatan TKA yang mengambil peran pekerja lokal, khususnya untuk proyek-proyek besar. Dia pun menyinggung banyaknya pekerja asal China yang bekerja di industri pengolahan nikel di Morowali, Sulawesi Tengah. 

Seperti diketahui, pembangunan Smelter Morowali dilakukan oleh dua perusahaan Indonesia dan China, yaitu PT Sulawesi Mining Investment dan PT Indonesia Guang Ching Nickel And Stainless Steel Industry.

Pernyataan pria yang akrab disapa JK tersebut disampaikan di depan puluhan tamu undangan, salah satunya Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Dia membandingkan hal tersebut dengan pegawai PT Bukaka Teknik Utama atau Bukaka, milik keluarga Kalla, yang disebut seluruhnya merupakan orang Indonesia.

"Jadi lihat Bukaka semua orang Indonesia, tidak ada orang asing. Kami sebenarnya tidak mau, seperti di Morowali tukang las dari China. Ndak Anda sendiri," ujarnya dalam acara makan malam spesial HUT Kalla Group di Grand Indonesia Kempinski Ballroom, Jumat (28/10/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper