Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pejabat The Fed Buka Opsi Kerek Suku Bunga Acuan 75 Bps pada Desember

Pejabat The Fed sebelumnya memproyeksikan suku bunga naik 125 basis poin untuk sisa 2022, atau 75 basis poin pada November dan 50 basis poin pada Desember.
Suasana gedung Federal Reserve Marriner S. Eccles di Washington, D.C., AS, Mingg (10/4/2022). Bloomberg/ Tom Brenner
Suasana gedung Federal Reserve Marriner S. Eccles di Washington, D.C., AS, Mingg (10/4/2022). Bloomberg/ Tom Brenner

Bisnis.com, JAKARTA -  Pejabat bank sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve membuka kemungkinan kenaikan suku bunga acuan yang lebih besar dari yang diperkirakan pasar saat ini.

Dilansir dari Bloomberg pada Minggu (16/10/2022), Presiden Federal Reserve Bank of St. Louis James Bullard mengatakan bahwa terdapat kemungkinan the Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada pertemuan berikutnya pada bulan November dan Desember, lebih cepat daripada yang diantisipasi para pejabat di proyeksi terbaru.

The Fed menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin untuk pertemuan ketiga berturut-turut bulan lalu ke kisaran 3 - 3,25 persen. Pejabat The Fed sebelumnya memproyeksikan suku bunga acuan masih akan naik 125 basis poin untuk sisa tahun ini, atau 75 basis poin pada November dan 50 basis poin pada Desember.

Dalam pidatonya di Washington pada Sabtu (15/10), Bullard mengatakan Komite Pasar Terbuka Federal atau FOMC mungkin mempertimbangkan untuk memajukan kenaikan yang diproyeksikan pada tahun 2023 ke pertemuan Desember mendatang.

Lonjakan data inflasi inti AS ke level tertinggi sejak 40 tahun terakhir semakin menekan The Fed untuk menaikkan suku bunga lebih agresif guna membasmi inflasi yang masih sulit turun.

Departemen Tenaga Kerja AS pada Kamis melaporkan indeks harga konsumen (IHK) AS naik 8,2 persen pada September 2022 dari periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Di sisi lain, IHK inti yang tidak termasuk harga makanan dan energi naik 6,6 persen yoy, level tertinggi sejak 1982. Dari bulan sebelumnya, IHK inti naik 0,6 persen.

Pasar saat ini, pasar memperkirakan penuh The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin pada pertemuan November mendatang. Adapun suku bunga acuan diperkirakan menyentuh 4,85 persen sebelum siklus pengetatan berakhir.

Dalam proyeksi yang dirilis 21 September, para pejabat The Fed memperkirakan suku bunga akan naik menjadi 4,4 persen tahun ini dan 4,6 persen pada 2023.

Bullard juga mendukung penurunan neraca bank sentral pada kecepatan saat ini untuk beberapa waktu dan strategi The Fed untuk menerapkan kebijakan suku bunga front-loading.

"Terlalu dini untuk mengatakan bahwa kami akan mengubah kebijakan ini dalam waktu dekat," kata Bullard selama diskusi panel di sela-sela pertemuan tahunan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF).

Bullard memberikan suara pada kebijakan moneter tahun ini dan telah menjadi salah satu pejabat yang lebih hawkish di FOMC yang beranggotakan 19 orang.

Dia mengatakan dirinya senang bahwa kenaikan suku bunga 75 basis poin pada pertemuan terakhir tidak menyebabkan gejolak pasar yang signifikan.

“Kami telah berhasil sejauh ini dengan tekanan keuangan yang relatif rendah,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper