Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan, komitmen investasi yang dihimpun otoritas penanaman modal pada kawasan industri hijau di Kalimantan Utara (Kaltara) sudah menembus angka US$80 miliar atau setara dengan Rp1.219 triliun (kurs Rp15.244) hingga saat ini.
“Dari total investasinya yang akan masuk yang sudah diinventarisir sekarang sekitar US$80 miliar,” kata Bahlil dalam acara Orasi Ilmiah PT Freeport Indonesia di Universitas Hasanuddin, Makassar, Jumat (7/10/2022).
Bahlil mengatakan, pemerintah akan memfokuskan pasokan setrum untuk kawasan industri hijau itu berasal dari pembangkit berbasis energi baru dan terbarukan (EBT). Alasannya, pasokan listrik bersih itu akan ikut membuat harga sejumlah produk hasil hilirisasi di kawasan itu menjadi kompetitif di masa mendatang.
Adapun, dia menerangkan, sejumlah industri yang akan difokuskan pada kawasan hijau itu terdiri atas petrokimia, hilirisasi nikel, hingga bijih besi. Dia menargetkan sebagian besar industri itu dapat efektif berproduksi pada 2024 nanti.
“Listriknya kita pakai dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) 12.000 megawatt dari Sungai Kayan,” tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kayan Hydro Energy (KHE) telah meneken kerja sama pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade dengan Sumitomo Corporation. Nilai investasi proyek tersebut senilai US$17 miliar atau setara Rp258,3 triliun (kurs Rp15.196).
Baca Juga
Direktur Utama PT KHE Andrew Suryali mengatakan, dengan launching dan penandatanganan ini, keduanya sepakat untuk menjadi mitra dalam pembangunan PLTA yang berlokasi di Kalimantan Utara (Kaltara) tersebut.
"Berkat kesungguhan dan ketelatenan dua belah pihak, akhirnya PT Kayan Hydro Energy dan Sumitomo Corporation melakukan penandatanganan sebagai realisasi dari kerja sama pembangunan PLTA KHE Cascade di Kalimantan Utara dengan nilai investasi sebesar US$17 miliar," katanya saat launching, Kamis (6/10/2022).
Andrew menyebut proyek ini merupakan penjajakan pengembangan green industry di Kaltara dengan memanfaatkan energi dari PLTA yang akan dibangun.
Lebih jauh dia menuturkan, KHE merupakan pemrakarsa dan pengembang proyek PLTA Kayan Cascade yang terletak di Provinsi Kalimantan Utara tepatnya di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan dengan kapasitas 9.000 megawatt (MW) yang terbagi dalam 5 bendungan.
"Proyek ini sudah berjalan sejak 2011 dan sudah melengkapi semua perizinan yang diperlukan," ucap dia.