Bisnis.com, JAKARTA--Progres pembangunan akses jalan yang jadi penghubung antara titik lokasi pembangunan bendungan dari proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade hingga jalan umum terdekat telah mencapai 75 persen.
Direktur Utama PT Kayan Hydro Energy (KHE) Andrew Suryali mengatakan, saat ini pihaknya telah melakukan pengerjaan jalan kurang lebih 75 persen dari target 100 persen.
"[Pekerjaan] kami terus berlanjut sampai selesai jalan itu. Kemungkinan ditargetkan di awal tahun [2023] sudah selesai," katanya, dikutip Kamis (7/10/2022).
Setelah itu, dia menyebut pekerjaan akan dilanjutkan dengan peledakan bangunan pengelak (diversion channel). Terkait kegiatan ini, ada proses perizinan yang harus diselesaikan.
Andrew memerinci, perizinan yang dimaksud antara lain izin pembangunan gudang yang sudah selesai sejalan dengan keluarnya surat rekomendasi Badan Usaha Jasa Pengelola Bahan Peledak Komersial pada Agustus 2022.
"Sekarang kami melakukan pengurusan izin P2 terkait pemanfaatan dan pemilihan bahan peledak. Itu kami juga sudah selesai dari Polres dan Polda Kalimanatan Utara per tanggal 4 Oktober kemarin. Sekarang kami lanjutkan progres di Mabes Polri untuk mendapatkan izin P2-nya yang akan ditandatangani," ucapnya.
Baca Juga
Sementata itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto berharap pembangunan fisik proyek PLTA Kayan Cascade sudah terlihat tahun depan.
"Saya berharap di tahun 2023 sudah kelihatan pekerjaan fisiknya," ujar Airlangga.
Dia menjelaskan, pembangunan PLTA Kayan Cascade diperlukan untuk mencapai target bauran energi baru terbarukan sebesar 23 persen pada 2025. Maka dari itu, dia meminta agar kerja sama antara KHE dan Sumitomo Corporation bisa segera direalisasikan segera mungkin.
"Kami berharap seluruh kegiatan ini bisa direalisasikan, tidak hanya sebatas penandatanganan kerja sama, tetapi bisa direalisasikan dalam bentuk investasi. Apalagi penandatanganan hari ini disaksikan duta besar Jepang," imbuh dia.
Adapun, pada Kamis (7/10/2022), KHE telah meneken kerja sama pembangunan PLTA Kayan Cascade berkapasitas 9.000 megawatt (MW) dengan Sumitomo Coporation. Nilai investasi proyek tersebut senilai US$17 miliar atau setara Rp258,3 triliun (kurs Rp15.196). Keduanya sepakat untuk menjadi mitra dalam pembangunan PLTA yang berlokasi di Kalimantan Utara (Kaltara) tersebut.