Bisnis.com, KALTARA - PT Kayan Hydro Energy (KHE) menyatakan bahwa hingga saat ini progres pengerjaan akses jalan penghubung antara titik lokasi pembangunan Bendungan Kayan I hingga jalan umum terdekat telah mencapai 30 persen.
Direktur Operational PT KHE Khaeroni mengatakan bahwa saat ini KHE sedang mengerjakan pembangunan jalan penghubung dari jalan umum terdekat menuju titik lokasi pembangunan Bendungan Kayan I sepanjang 12 kilometer.
"Secara umum untuk pembangunan jalan penghubung saat ini kalau dipersentase telah mencapai 30 persen," ujarnya di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kaltara, Sabtu (27/08/2022).
Khaeroni menjelaskan, menurut rencana nantinya pembangunan jalan tersebut akan terbagi dalam tiga seksi pengerjaan. "Nanti akan ada tiga section, yakni dari titik Bendungan Kayan I menuju Tigu Lima, kemudian Tigu Lima menuju Sungai Muara Pangean, dan Sungai Muara Pangean menuju jalan PU (Pekerjaan Umum) atau jalan umum. Panjangnya 12 kilometer," ujarnya.
Pihaknya memastikan bahwa proses pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tersebut telah selesai 100 persen. "Pembebasan lahan telah rampung 100 persen. Nanti setelah dibuka kemudian dibentuk badan jalan, lalu pengerasan dan peningkatan kualitas jalan," terangnya.
Menurutnya, apabila progres pembangunan jalan tersebut telah mencapai 100 persen maka dapat dilalui kendaraan roda empat maupun alat transportasi lainnya yang mengangkut peralatan-peralatan untuk keperluan pembangunan konstruksi Bendungan Kayan I.
Baca Juga
"Termasuk pembangunan jembatam di atas Sungai Muara Pangean kami juga sudah melakukan pemesan konstruksi jembatannya. Saat ini fabrikasinya sedang dikerjakan di Jakarta dan apabila telah selesai tinggal langsung dibawa ke lokasi untuk dibangun," ujarnya.
Sementara itu pada saat bersamaan, PT KHE juga sedang menyelesaikan proses pengurusan izin peledakan, untuk digunakan meledakkan batu besar yang menghalagi pada sejumlah titik yang dilintasi jalan penghubung tersebut. Saat ini izin yang diunggu-tunggu adalah terkait izin peledakan.
"Sesuai Peraturan Kapolri yang baru, untuk keluar izin P3 handak (pemilikan penguasaan dan penyimpanan bahan peledak) harus ada surat rekomendasi Badan Usaha Jasa Pengelola Bahan Peledak Komersial. Nah pada 18 Agustus 2022, surat rekomendasi itu telah keluar dan kami langsung urus P3-nya dan diperkirakan 10 hari prosesnya sudah keluar. Jadi awal September diperkirakan telah terbit P3 dan kemudian dilanjutkan pengurusan P2 sekitar 15 hari," ujarnya.
Seperti diketahui bahwa saat ini PT KHE akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade dengan memanfaatkan area sepanjang Sungai Kayan yang bakal terdiri dari lima bendungan, dengan 5-6 turbin pembangkit pada setiap bendungannya.
Pembangunan PLTA Kayan diketahui akan dilaksanakan secara bertahap mulai dari hilir dengan bendungan PLTA Kayan I berkapasitas 900 MW lalu naik ke hulu PLTA Kayan II (1200 MW), kemudian PLTA Kayan III (1800 MW), lalu PLTA Kayan IV (1800 MW) dan PLTA Kayan V (3300 MW).
Saat ini sedang memasuki pengerjaan persiapan konstruksi, yang mana pada periode ini kegiatan di lapangan fokus pada pekerjaan-pekerjaan persiapan konstruksi yang bertujuan untuk mempersiapkan lahan atau area yang direncanakan sebagai lokasi dibangunnya badan Bendungan Kayan I dan area lainnya yang difungsikan sebagai sarana dan prasarana pendukung operasional PLTA Kayan I.