Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) merespons kabar yang menyebut bahwa saat ini marak beras selundupan atau impor beras illegal asal Vietnam yang masuk ke Indonesia.
Ketua Bapanas Arief Prasetyo Adi meminta agar pihak-pihak yang mengetahui peristiwa tersebut untuk segera melaporkan kepada Satgas Pangan. Kabar itu sendiri diungkapkan oleh Wakil Ketua Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi) Billy Haryanto.
“Kalau demikian harusnya beliau laporkan ke Satgas Pangan, itu akan keren sekali,” kata Arief saat dihubungi Bisnis, Rabu (6/10/2022).
Arief mengatakan apabila benar hal itu terjadi, tentunya akan mengganggu tata Kelola pangan nasional. Oleh karena itu, pihak-pihak yang mengetahui soal beras impor ilegal asal Vietnam diharapkan bisa segera melaporkannya ke Satgas Pangan.
“Di mana, kapan, berapa banyak? harus dapat disampaikan jika memang ada,” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Perpadi Billy Haryanto mengatakan beras selundupan dari Vietnam sekali bongkar di Pelabuhan Kuala Tungkal, Jambi, bisa mencapai 3.000 ton. Billy membeberkan beras-beras tersebut per hari bisa masuk Pasar Induk Cipinang sebanyak 500 ton.
“Saya sudah blak-blakan dan boleh dicek di gudang-gudang Batam dan sekitar penuh beras selundupan,” ujar Billy kepada Bisnis, Rabu (5/10/2022).
Dia mengatakan beras-beras selundupan tersebut telah dikemas ulang seolah-olah berasal dari beras lokal. Terkait hal ini, Billy menyebut pihak Kementan dan Bea Cukai sudah mengetahui. Namun, mereka membiarkan karena justru menguntungkan di tengah cadangan beras Indonesia yang menipis.
“1.000 persen tahu. Coba kalau selundupan disetop gak bakal cukup. Makanya dibiarin. Kan gak ngerugiin,” ujar Billy.
Sementara itu, Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Suwandi dan Dirjen Bea dan Cukai Askolani belum memberikan respons ketika Bisnis mencoba mengonfirmasi hal tersebut.
Badan Pangan Nasional (NFA) mendata cadangan beras pemerintah atau CBP saat ini hanya mencapai 861.966 ton, lebih rendah dari kondisi normal sebanyak 1,2 juta ton - 1,5 juta ton.
Menurut juragan beras asal Sragen itu, beras illegal tersebut sebelumnya juga datang dari India. Namun, saat ini pemerintah negeri Bollywood melarang ekspor untuk menjaga ketahanan pangan nasionalnya.