Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adopsi Smart Mining, Freeport Produksi 200.000 ton Bijih Tiap Hari

PT Freeport Indonesia (PTFI) saat ini memproduksi 200.000 ton bijih setiap harinya dari operasi tambang bawah tanah di Tambang Grasberg, Papua.
Tambang Freeport/Ilustrasi
Tambang Freeport/Ilustrasi

Bisnis.com, BANDUNG--PT Freeport Indonesia (PTFI) saat ini memproduksi 200.000 ton bijih setiap harinya dari operasi tambang bawah tanah di Tambang Grasberg, Distrik Tembagapura, Mimika, Papua.

Chairman of the Board and CEO Freeport McMoRan Richard C. Adkerson mengatakan, kegiatan tambang bawah tanah belakangan menjadi fokus baru PT Freeport Indonesia (PTFI) setelah operasi di tambang terbuka atau open pit dipensiunkan untuk reklamasi bekas wilayah kerja.

“Kami menggunakan teknologi penambangan paling mutakhir di dunia untuk memproses 200.000 bijih setiap harinya dari operasi tambang bawah tanah,” kata Richard saat memberi orasi ilmiah di Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Rabu (5/10/2022).

Lewat teknologi mutakhir itu, Richard mengatakan, PTFI saat ini dapat melakukan kegiatan penambangan jarak jauh dan efisien yang belakangan turut meningkatkan produktifitas tambang perseroan. Adapun, ruang kontrol berjarak sekitar 8 kilometer dari posisi alat berat di dalam terowongan.

Alat berat yang dikendalikan dari jarak jauh adalah loaders (30 persen), pemecah batu (100 persen) dan kereta listrik pengangkut material tambang (100 persen). Setiap kereta angkut itu mengangkut sekitar 300 ton bijih per perjalan atau setara dengan satu truk angkut permukaan.

“Kami menggunakan teknologi penambangan yang mutakhir dengan data analitik dan komputasi robotik untuk memperluas jangkauan penambangan kita di bawah tanah,” kata dia.

Sebelumnya, komitmen PTFI dalam berinovasi untuk mendukung kegiatan pertambangan yang aman dan berkelanjutan mendapatkan sambutan baik dari Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir.

Menurut Erick, PTFI sebagai bagian dari holding perusahaan tambang negara, MIND ID, turut mendukung upaya digitalisasi BUMN demi terciptanya suatu nilai baru. Penerapan 5G Mining PTFI menandai langkah pembangunan Indonesia untuk terus bergerak menuju pembaharuan dan berinovasi menjadi lebih baik.

"Selain pemerataan akses digital di seluruh nusantara yang merupakan bagian dari tujuan utama Kementerian BUMN, kami optimistis bahwa langkah transformasi ini akan memberikan dampak positif yang lebih banyak lagi,” kata Erick.

Erick menjelaskan dalam berbagai studi di sejumlah negara yang sudah menerapkan sistem 5G Mining, produktivitas bisa naik 25 persen, penghematan biaya 40 persen, dan penghematan energi 20 persen.

"Kita bukan hanya hilirisasi tambang tetapi mencoba inovasi industri pertambangan secara menyeluruh. Salah satunya melalui 5G Mining," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper