Bisnis.com, JAKARTA - Warga Negara Indonesia (WNI) di Inggris bercerita tentang tingginya biaya hidup di sana saat ini. Bahkan, hampir semua harga komoditas melonjak naik imbas pandemi Covid-19 dan perang Rusia-Ukraina.
Bella (24) yang tinggal di London mengatakan harga makanan dan minuman sudah naik sekitar 12,6 persen. Dia mencontohkan harga sebuah susu kemasan 1,55 pound sterling atau Rp 25.299, kemudian keju untuk roti 6 pound sterling atau Rp 97.932/kg, lalu mentega 3,18 pound sterling atau Rp 51.903/pack kurs (16.322).
Selain bahan makanan, harga bahan bakar juga naik sekalipun sudah mengalami penurunan, harga bahan bakar minyak (BBM) berada di angka 1,68 pound sterling atau Rp 27.420/liter, lebih murah dibandingkan bulan sebelumnya 1,92 pound sterling atau Rp 31.338.
"Saat ini Inggris juga sedang mengalami cuaca dingin sehingga banyak dari masyarakat membutuhkan energi lebih untuk heater atau pemanas," jelas Bella kepada Bisnis, Kamis (29/9/2022).
Dia menjelaskan, saat ini Inggris sedang mengalami krisis energi karena mulai banyaknya warga yang beraktivitas dan membutuhkan banyak energi pasca pandemi Covid-19. Namun, tahun ini pemerintah sudah dua kali menaikkan harga dasar energi.
"Harga listrik sudah naik dua kali tahun ini, bahkan kabarnya bulan depan (Oktober) 2022 tarif akan naik lagi. Kenaikan ini tidak sebanding dengan pendapatan yang sudah memakan sepertiganya untuk listrik, belum termasuk biaya hidup lain," tuturnya.
Baca Juga
Meski demikian, Bella memutuskan untuk tetap bertahan di London dan tidak ingin kembali ke Indonesia meskipun situasi belum terlihat membaik.