Bisnis.com, JAKARTA – Perum Bulog mengeklaim telah menggelontorkan sebanyak 650.000 ton beras untuk operasi pasar demi menjaga harga beras di pasaran agar tidak terjadi lonjakan.
Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengatakan guna menjalankan fungsi menjaga stabilitas harga pangan khususnya beras, sepanjang tahun ini perusahaan telah melaksanakan program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) atau dikenal dengan operasi pasar di seluruh wilayah Indonesia.
"Terhitung dari awal tahun hingga minggu ke 3 September ini Bulog sudah menggelontorkan sebanyak 650.000 ton beras operasi pasar demi menjaga harga beras di pasaran agar tidak terjadi lonjakan," kata Budi dalam keterangan resmi pada Sabtu (24/9/2022).
Budi menambahkan pihaknya sudah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran untuk memastikan program KPSH yang berjalan lancar sepanjang tahun ini agar tidak ada gejolak harga di tingkat konsumen.
“Masyarakat jangan khawatir, Bulog menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau walau di pasaran ada sedikit kenaikan harga. Kami melakukan pemantauan secara terus menerus di tengah situasi saat ini, berdasarakan pencatatan harga beras hanya mengalami sedikit kenaikan dikarenakan faktor kenaikan harga BBM dan memasuki musim gadu" ujar Budi.
Kegiatan operasi pasar atau Program KPSH yang dilakukan sepanjang tahun diakuinya efektif menjaga stabilitas harga beras di tingkat konsumen.
“Yang menjadi fokus kami saat ini adalah stabilitas harga beras di masyarakat, untuk itu kami akan upayakan semaksimal mungkin pelaksanaan program stabilisasi tersebut tanpa ada unsur kepentingan apapun kecuali kepentingan rakyat, terlebih ditengah situasi seperti sekarang", tambahnya.
Budi menjelaskan Bulog akan menggunakan seluruh instrumen yang ada untuk menjamin ketersediaan pangan ini. Selain memiliki jaringan infrastruktur kantor dan gudang yang tersebar hingga pelosok Tanah Air, BULOG sendiri juga sudah memiliki gudang ritel modern sebagai pusat distribusi serta penjualan secara ritel.