Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wamenkeu: Tekanan Inflasi Bakal Mereda pada Oktober 2022

Wamenkeu Suahasil Nazara mempredikdi ekanan inflasi diperkirakan mereda pada Oktober 2022. Ini alasannya.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam media briefing, Senin (12/10/2020)/Jaffry Prabu Prakoso-Bisnis.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam media briefing, Senin (12/10/2020)/Jaffry Prabu Prakoso-Bisnis.

Bisnis.com, JAKARTA — Tekanan inflasi pada September 2022 diperkirakan meningkat tinggi, terutama disebabkan oleh kenaikan harga BBM. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyampaikan bahwa saat ini tingkat inflasi di dalam negeri relatif terkendali.

Inflasi pada Agustus 2022 tercatat sebesar 4,69 persen secara tahunan, lebih rendah dari inflasi pada bulan sebelumnya yang mencapai 4,94 persen secara tahunan.

"Sementara pada September 2022, saya memperkirakan tingkat inflasi akan mencapai 1,38 persen secara bulanan [month-to-month/mtm]," katanya, Rabu (21/9/2022).

Setelah kenaikan yang tinggi pada September 2022, dia memperkirakan tekanan inflasi akan mereda pada Oktober 2022 dan akan kembali pada tren yang normal pada November 2022.

“Kenaikan inflasi relatif terkendali. Tentu dengan kenaikan harga BBM kami antisipasi inflasi di September, namun kami harap di Oktober sudah mereda dan di November sudah balik ke tren biasa,”

Untuk keseluruhan tahun ini, pemerintah memperkirakan tingkat inflasi akan mencapai kisaran 6,3 hingga 6,7 persen.

Berdasarkan Survei Pemantauan Harga Bank Indonesia, inflasi sampai dengan minggu ketiga September 2022 diperkirakan mencapai 1,09 persen secara bulanan.

Komoditas utama penyumbang inflasi September 2022 hingga minggu ketiga yaitu bensin sebesar 0,91 persen, angkutan dalam kota sebesar 0,04 persen, serta angkutan antar kota, telur ayam ras, dan beras masing-masing sebesar 0,02 persen secara bulanan.

Sementara itu, beberapa komoditas lainnya yang juga turut menyumbang inflasi diantaranya rokok kretek filter dan bahan bakar rumah tangga masing-masing sebesar 0,01 persen secara bulanan mtm.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper