Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Banggar Setujui Subsidi dan Kompensasi Energi 2023 Sebesar Rp338 Triliun

Angka subsidi dan kompensasi energi tersebut lebih besar dibandingkan alokasi awal yakni Rp336,7 triliun.
Ni Luh Anggela
Ni Luh Anggela - Bisnis.com 20 September 2022  |  22:30 WIB
Banggar Setujui Subsidi dan Kompensasi Energi 2023 Sebesar Rp338 Triliun
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat mengikuti rapat kerja Pemerintah dengan Banggar DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/9/2022). ANTARA FOTO - Muhammad Adimaja\\r\\n

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Anggaran DPR RI telah menyetujui penambahan anggaran subsidi dan kompensasi energi menjadi Rp338 triliun di 2023. 

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatawarta usai menghadiri Rapat Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Selasa (20/9/2022).

“Totalnya jadi sekitar Rp338 triliun, subsidi plus kompensasi. Untuk subsidi Rp212 triliun dan sisanya kompensasi,” kata Isa. 

Adapun angka tersebut lebih besar dibandingkan alokasi awal yakni Rp336,7 triliun. Bertambahnya anggaran tersebut, kata Isa, seiring asumsi kurs Rupiah yang diubah dari Rp14.750 per dolar AS menjadi Rp14.800 per dolar AS.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya meminta tambahan anggaran subsidi energi senilai Rp1,3 triliun, sebagai bagian dari permintaan penambahan belanja negara di 2023.

Anggaran tersebut akan dialokasikan untuk subsidi bahan bakar minyak senilai Rp0,6 triliun, subsidi liquid petroleum gas (LPG) tabung 3 kilogram Rp0,4 triliun, dan subsidi listrik Rp0,2 triliun.

Dengan bertambahnya anggaran subsidi energi tersebut, maka total subsidi energi menjadi Rp212 triliun atau terpaut Rp1,3 triliun dari rencana awal dalam RAPBN 2023 senilai Rp210,7 triliun.

Penambahan anggaran subsidi energi tersebut, kata Sri Mulyani, menggunakan asumsi Indonesian Crude Price (ICP) US$90 per barel dan nilai tukar Rupiah 14.800. 

Adapun parameternya adalah volume BBM 17,2 juta kiloliter, volume tabung LPG 8 juta MT, dan subsidi tetap minyak solar Rp1.000 per liter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

subsidi energi banggar dpr subsidi bbm
Editor : Wahyu Arifin

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top