Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kota Batam Bakal Defisit Air, Ini Solusi dari Kementerian PUPR

Bendungan Sei Gong yang dibangun dengan anggaran APBN Rp252 miliar dapat mensuplai air baku untuk Kota Batam yang bakal defisit air.
Pekerja mengoperasikan alat berat dan truk untuk meratakan dan memindahkan tanah pada proyek pembangunan Bendungan Sei Gong di Batam, Kepulauan Riau, Jumat (2/3/2018)./JIBI-Zufrizal
Pekerja mengoperasikan alat berat dan truk untuk meratakan dan memindahkan tanah pada proyek pembangunan Bendungan Sei Gong di Batam, Kepulauan Riau, Jumat (2/3/2018)./JIBI-Zufrizal

Bisnis.com, JAKARTA - Kota Batam diprediksi akan mengalami defisit air seiring peningkatan pertumbuhan jumlah penduduk dalam beberapa tahun ke depan. Padahal, air baku merupakan elemen vital bagi perkembangan Kota Batam sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kepulauan Riau.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono optimistis kondisi tersebut dapat teratasi dengan pemanfaatan Bendungan Sei Gong di Kelurahan Sijantung, Kecamatan Galang untuk mendukung program ketahanan air di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

“Oleh karena itu penting untuk mengoptimalkan potensi air yang tersedia, salah satunya dengan menampung aliran Sungai Gong. Pastinya Kota Batam dan sekitarnya akan menikmati manfaatnya,” kata Menteri Basuki dalam keterangannya, Jumat (9/9/2022). 

Sebagai informasi, Bendungan Sei Gong telah selesai dibangun oleh Kementerian PUPR pada 2019 lalu untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan air baku yang mendesak, baik untuk domestik maupun industri di Kota Batam.

Bendungan yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut memiliki kapasitas tampungan air sebesar 11,8 juta m3 untuk mensuplai air baku sebesar 400 liter/detik yang akan diolah di instalasi pengolahan air di Kota Batam. 

Adapun konstruksinya didesain dengan tipe urugan tanah setinggi 19 meter dan panjang 280 meter dengan luas genangan air 356 hektar. Pembangunan Bendungan Sei Gong mengoptimalkan potensi Daerah Aliran Sungai (DAS) Sei Gong dengan luas DAS 14,87 km2.

Dibangun pada tahun 2015, Bendungan ini menggunakan anggaran APBN senilai Rp252 miliar dengan kontraktor pelaksana yaitu PT Wijaya Karya (Wika) dan PT Tusenss Krida Utama (KSO). Sementara pengembangannya berada di bawah tanggung jawab Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera IV Kepulauan Riau. 

Pada tahun 2021 BWS Sumatera IV Batam telah melaksanakan studi SID Pembangunan Pipa Air Baku di Kota Batam. Berdasarkan hasil studi, pipa transmisi selain untuk mensuplai kebutuhan air baku Kota Batam, Pulau Galang dan sekitarnya juga menjadi prioritas utama layanan pipa transmisi air baku Bendungan Sei Gong.

Kepala BWS Sumatera IV Batam Tuti Sutiarsih memproyeksi jaringan pipa transmisi Bendungan Sei Gong untuk kebutuhan Sijantung, Pulau Galang bisa dilaksanakan tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper