Bisnis.com, SEMARANG - Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah terus berupaya meningkatkan layanan di pelabuhan khususnya dalam rangka menurunkan beban biaya logistik usai merger PT Pelabuhan Indonesia (Persero) pada 1 Oktober 2021.
General Manager Pelabuhan Tanjung Emas Hardianto mengatakan penurunan biaya logistik merupakan salah satu tujuan dari merger Pelindo. Pasalnya, hingga saat ini beban biaya logistik masih cukup tinggi di Indonesia.
"Yang utamanya saat ini sedang digagas adalah untuk pelayanan kapal. Bagaimana bisa menciptakan pelayanan kapal yang efektif dan bisa memangkas biaya untuk kedatangan dan keluar masuk kapal," katanya kepada Tim Jelajah Pelabuhan 2022, Kamis (8/9/2022).
Dia menuturkan, saat ini Pelabuhan Tanjung Emas bersama pelabuhan lainnya dari Sabang sampai Merauke tengah menggagas proses bisnis yang menyamakan satu sistem atau aplikasi pelayanan kapal.
Menurutnya tentu hal ini perlu waktu dan masih terus berproses hingga saat ini. Apalagi, merger yang dicanangkan beberapa tahun belakangan baru terwujud tahun lalu.
"Cara bisa memangkas biaya logistik yang bisa kita lakukan adalah berkaitan dengan kegiatan kepelabuhanan yang ada dikendali kami. Contohnya keluar masuk kapal," ujarnya.
Baca Juga
Adapun Hardianto mencontohkan, pada saat kapal mau sandar di pelabuhan, pihaknya akan segera menyiapkan dermaga, sumber daya manusia (SDM) beserta peralatan yang dibutuhkan. Pun dengan proses bongkar muat.
Jadi ketika kapal datang, sambungnya, SDM seperti tenaga pandu sudah menunggu di luar lengkap dengan sarana bantu yang akan digunakan untuk membantu penyandaran kapal.
"Semua itu kita siapkan dari awal sehingga kita bisa mengurangi port stay kapal di tambatan. Itu yang kita coba lakukan untuk mempercepat layanan," tutupnya.