Bisnis.com, JAKARTA – Anak perusahaan PT Temas Tbk. (TMAS), PT Temas Shipping, menilai sistem pergerakan kontainer dan barang di Pelabuhan Tanjung Priok sudah lebih akurat pascamerger PT Pelindo (Persero) Oktober 2021. Namun, ruang untuk peningkatan dan perbaikan masih ada.
Direktur Operasi PT Temas Shipping Capt Japie E Tasijam menyebut sistem pergerakan kontainer dan barang sudah lebih akurat karena sudah terdigitalisasi dan terhubung dengan internet (online), sehingga mengurangi kesalahan perhitungan nota tagihan.
Akan tetapi, dia menilai capaian pelaksanaan sistem seperti itu harus diperluas di seluruh pelabuhan Pelindo di Indonesia.
"Namun Pelindo di daerah penggunaan sistem terkesan dipaksakan, karena sebenarnya mereka belum siap," ujar Japie, Rabu (7/9/2022).
Pada sisi sistem penagihan, pelaksanaannya dinilai sudah baik untuk di Pelabuhan Tanjun Priok. Namun, beberapa pelabuhan lainnya dinilai belum maksimal dalam menerapkan sistem penagihan.
"Dalam sistem penagihan masih terjadi ketidakseragaman di beberapa Pelabuhan misalnya dalam hal pelayanan Pandu dan Tunda, kalau di Tanjung Priok sudah baik. Tapi pada beberapa Pelabuhan masih belum maksimal," jelasnya.
Baca Juga
Selain itu, Japie mengatakan banyak alat bongkar muat di beberapa Pelabuhan milik Pelindo di daerah yang sering bermasalah dan membutuhkan peremajaan.
Secara umum, Japie menilai produktivitas kegiatan bongkar muat petikemas di Tanjung Priok belum menunjukkan perbedaan yang signifikan pascamerger Pelindo.
Seperti diketahui, merger Pelindo akan memasuki usia satu tahun pada Oktober 2022 mendatang. Sebelumnya, PT Pelindo (Persero) terbagi menjadi empat perusahaan yakni Pelindo I, II, III, dan IV.